Relokasi Rempang, BI Kepri Pastikan Inflasi Tetap Terkendali

BATAM – Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) memprediksi relokasi ribuan warga Rempang Cate dan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam akan mempengaruhi tingkat inflasi.

“Dengan Relokasi secara tidak langsung akan mempengaruhi suplai kebutuhan pangan di Batam. Tentunya berkolerasi dengan inflasi,” kata Adidoyo.

Ia mengakui, isu relokasi tersebut juga menjadi materi pembahasan BI Kepri bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) lainnya.

Adidoyo menegaskan, TPID telah mempersiapkan langkah antisipasi kenaikan angka inflasi jika relokasi itu benar-benar terjadi.

“Salah satunya, kerja sama antar daerah. Kepri selama ini sudah banyak bekerja sama dengan berbagai daerah. Itu salah satu langkah mengantisipasi inflasi,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala BI Kepri mengungkapkan, tingkat inflasi di Kepri sejauh ini masih dalam tren positif.

Bahkan pada catatan terakhir, lanjut Suryono, tingkat inflasi di Kepri masuk dalam tingkat terbaik nasional.

“Di Mei Juni Juli year to day-nya kita terbaik nasional. Sampai dengan Juni baru 0,89,” ucap Suryono.

Suryono menjelaskan, sejauh ini catatan inflasi Kepri khususnya Batam menunjukkan tren yang positif. Padahal, Kepri bukan daerah penghasil.

Oleh sebab itu, Suryono menyakini TPID dapat mengantisipasi prediksi terpengaruhnya inflasi dari relokasi itu.

“Fungsi kerja sama antar daerah di Kepri sangat luar biasa. Terkait Rempang, saya pikir akan diantisipasi. Selama ini kita luar biasa dengan impor dari luar,” ucapnya.