Sisi Ambisius Sosok Marlin Agustina dan Amsakar Menuju Batam 1

Amsakar Achmad dan Marlin Agustins.

BATAM – Nama Marlin Agustina Rudi dan Amsakar Achmad adalah dua sosok yang kerap menjadi perbincangan publik, khususnya untuk calon yang akan menduduki kursi Wali Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Sebab, nama kedua tokoh besar di Kota Batam itu berasal dari rumah politik yang sama. Namun, keduanya juga berkeinginan mengabdi melalui kursi Batam 1.

Ambisi

Akhir-akhir ini, Marlin Agustina Rudi tampak semakin gencar menghadiri sejumlah agenda di Kota Batam. Tak jarang pula, potongan-potongan video Wakil Gubernur Kepri itu terang-terangan mendeklarasikan diri siap maju untuk Pilkada 2024 nanti beredar di media sosial.

Fakta terbarunya, ucapan serupa ia sebut saat menghadiri acara di Vihara Samudra Dharma Cui Kao Pekong Keng, Batam.

Marlin menegaskan, niat dirinya maju menjadi calon Wali Kota Batam bukan sebab jabatan dan kekuasaan semata. Namun, untuk meneruskan cita-cita pembangunan Wali Kota Batam saat ini, Muhammad Rudi.

Misalnya, cukup banyak target pembangunan infrastruktur suaminya itu yang harus terselesaikan hingga 2029 mendatang.

“Bukan kekuasaan yang saya cari, namun pembangunan yang berlangsung saat ini harus tetap berlanjut dan dapat terselesaikan 2029 mendatang,” kata Marlin.

Mengusung visi misi yang sama dengan Rudi, Marlin bertekad membangun Kota Batam menjadi Kota Baru layaknya Bandar Dunia Madani.

“Pak Rudi akan maju sebagai Gubernur Kepri, dan saya siap menggantikan beliau maju sebagai calon Wali Kota Batam,” tegas Marlin.

Begitu pula pada sektor ekonomi. Marlin meyakini prospek Kota Batam saat ini, adalah sebagai langkah besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah.

Oleh sebab itu, harus tetap terjaga bahkan lebih berkembang lagi.

“Kalau geliat pembangunan Batam saat ini meningkat, Insyaallah akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Kepri juga,” tambah Marlin.

Jauh sebelum itu, ambisi serupa juga terucap dari Wakil Wali Kita Batam saat ini, Amsakar Achmad. Bahkan, hanya ada dua opsi bagi dirinya, yakni maju sebagai calon Wali Kota Batam atau istirahat dari dunia politik.

“Steatment saya sudah dari jauh hari. Saya berjuang untuk Wali Kota Batam. Maju sebagai wali kota atau istirahat,” kata Amsakar.

Meski dirinya sempat mengeluhkan suasana internal dan perlakuan Pemkot Batam terhadapnya baru-baru ini, langkah Amsakar terus berlanjut.

Relawan Amsakar tampak gencar memberi semangat dan dukungan, untuk putra kelahiran Kabupaten Lingga itu.

Seperti di Rumah Relawan Amsakar Achmad di Batam Centre, Ahad (23/7) malam kemarin. Amsakar berterima kasih atas dukungan relawan yang selama ini sudah mengalir padanya.

“Jangan berharap lebih dari Amsakar. Jika memang kita satu mazhab maka bersama kita bisa. Namun jika berbeda mazhab, saya silakan mencari mazhab yang sesuai,” ucap Amsakar.

Akan tetapi, ada pesan singkat Amsakar untuk para relawannya pada malam itu. Ia meminta agar para relawan tidak mengganggu ‘tepian kain’ orang lain. Menurutnya, hal itu sangat penting dalam menapaki jalan ke depan.

“Jangan ada yang membatasi. Jangan sampai kita ini berinvestasi dosa dengan mencari kesalahan orang lain. Kita damai saja, dan berjalan sesuai rel yang ada,” ungkap politisi Nasdem ini.

Amsakar juga mengungkapkan saat ini, ia sangat bersyukur dengan adanya relawan yang masih setia mendampingi.

“Silakan ingatkan saya, jika ada sikap dan sifat saya yang salah. Kehadiran bapak dan ibu sekalian adalah spirit buat saya dalam menjalankan tugas, dan menghadapi pertarungan ke depan,” ujarnya.

Ia juga berpesan untuk lapisan masyarakat, termasuk perangkat RT dan RW agar bisa mengemban tugas dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

“Jangan ada perpecahan di level bawah ini. Mari kita sama-sama jaga Batam. Kompetisi di depan mata harus dijalani dengan berlapang dada, dan tidak saling mengungkapkan kesalahan orang lain,” beber orang nomor dua di Pemko Batam ini.

Untuk itu, ia berharap relawan Amsakar adalah orang yang santun. Bisa menghargai orang lain, dan terpenting jangan saling menjatuhkan.

“Jangan sampai kita ini membuat list kesalahan orang lain. Jadilah santun, dan menghargai. Karena dengan itulah kita akan juga dihargai orang,” tambah Amsakar.

Pertemuan ini juga diharapkan tidak menjadi sesuatu yang viral. Jangan sampai ada beredar potongan-potongan video, atau pun lainnya yang bisa memicu perpecahan.

“Sekali lagi saya ingatkan jangan sampai kita ini mengganggu tepian kain orang. Tolong diingat sekali pesan saya ini,” imbuhnya.

Finansial Marlin dan Amsakar

Marlin dan Amsakar adalah dua sosok yang ingin maju sebagai Wali Kota Batam mendatang. Namun, kedua berangkat dari kondisi yang berbeda. Terutama dari segi finansial.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelengara Negara (LHKPN) milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2022, Marlin Agustina memiliki harta senilai Rp55 miliar lebih.

Harta kekayaan itu sama persis dengan suaminya, Wali Kota Batam Muhammad Rudi.

Dari laporan tersebut, Marlin memiliki 42 lahan tanah yang tersebar di Kabupaten Karimun, Kota Tanjungpinang, dan Kota Batam. Totalnya mencapai Rp35,2 miliar.

Kemudian ada juga satu unit mobil BMW senilai Rp500 juta, satu unit mobil Lexus senilai Rp325 juta, Rp615 juta harta bergerak, Rp2 miliar surat berharga, Rp15 miliar kas, dan tidak memiliki hutang.

Catatan harta tersebut, tampan melonjak dari tahun sebelumnya yakni 2021. Di tahun tersebut, Marlin memiliki kekayaan senilai Rp48 juta.

Jauh berbeda dengan Amsakar Achmad, yang hanya memiliki total kekayaan pada 2021 senilai Rp3,9 miliar.

Sedangkan pada 2022, total Amsakar justru menurun. Tercatat hanya memiliki total kekayaan Rp3,7 miliar.

Secara rinci, Amsakar memiliki ruas tanah dan bangunan senilai Rp3,6 miliar, satu unit mobil Toyota Yaris senilai Rp75 juta, harta bergerak Rp86 juta, dan kas Rp498 juta. Akan tetapi, Amsakar memiliki hutang senilai Rp556 juta.

Kendati demikian, dari catatan dan pernyataan tersebut hingga saat ini Partai Nasdem belum menetapkan satu nama yang akan maju jadi calon Wali Kota Batam nantinya.