Pasien COVID-19 Bertambah, SMPN 1 Dringu Digunakan Sebagai Rumah isolasi

Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari (kiri) usai mengunjungi SMPN 1 Dringu, Kamis (01/07). (Foto: Antara)

Probolinggo – Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menggunakan SMP Negeri 1 Dringu sebagai rumah isolasi untuk pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19.Keputusan ini diambil, karena semakin bertambahnya warga yang terpapar virus corona di wilayah setempat.

“Semakin bertambahnya kasus COVID-19 berdampak pada ketersediaan rumah isolasi bagi pasien positif yang masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Sebagian besar rumah isolasi yang disediakan sudah terisi 100 persen,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Dyah Kuncarawati di Probolinggo, Minggu (04/07).

Menyikapi hal tersebut, Pemkab Probolinggo pun mengambil opsi menjadikan lembaga pendidikan sebagai rumah isolasi bagi para OTG yakni salah satunya adalah SMP Negeri 1 Dringu.

“SMP Negeri 1 Dringu kami pilih karena rumah isolasi yang ada di Kabupaten Probolinggo sudah terisi 100 persen. Kami hanya mempunyai sisa 21 tempat tidur, padahal setiap rilis ada pasien positif sekitar 20 orang,” ucapnya.

Koordinator Kuratif Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo itu menjelaskan nantinya ada lima ruangan yang akan digunakan sebagai ruang isolasi yang masing-masing berisi 6 kasus, sehingga totalnya tersedia 30 tempat tidur.

“SMP Negeri 1 Dringu akan digunakan sebagai rumah isolasi bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif tanpa ada gejala di Probolinggo,” katanya.

Ia berharap kerja sama masyarakat untuk membantu tugas pemerintah daerah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 5M dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari mengatakan penyediaan lembaga pendidikan sebagai salah satu opsi rumah isolasi terpaksa dilakukan oleh Pemkab Probolinggo sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.

“Saya mengimbau kepada Satgas COVID-19 kecamatan supaya mempersiapkan rumah-rumah isolasi baru,” tuturnya.

Dengan melihat perkembangan kasus COVID-19 di Jawa Timur, lanjut dia, Kabupaten Probolinggo masuk dalam zona kuning atau risiko rendah. Meskipun demikian, selama daerah sekitar atau daerah Kabupaten Probolinggo masih ada penambahan kasus yang signifikan berarti kondisi masyarakat belum bisa dikatakan aman.

“Alhamdulillah Kabupaten Probolinggo dari zona oranye menjadi zona kuning. Kami berharap dan berikhtiar zona kuning ini bisa terus kita pertahankan tentu dengan ketidaklengahan dan tidak memandang sebelah mata COVID-19,” katanya.

Pewarta: Antara
Redaktur: M Rakhmat