Taman Atas Laut Ikon Wisata Baru Kampung Tua Tanjung Riau

Taman Atas Laut Ikon Wisata Baru Kampung Tua Tanjung Riau
Salah satu sudat pelantar lingkar Taman Atas Laut Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Foto: Ulasan.co)

Batam – Taman Wista Atas Laut Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, disulap menjadi ikon wisata baru Kota Batam, Kepulauan Riau.

Taman atas laut ini merupakan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Proyek ini mulai dikerjakan pada tahun 2019, namun terhenti saat awal tahun 2020 dikarenakan pandemi covid-19. Akhirnya, proyek ini selesai di tahun 2021.

Taman yang berbentuk pelantar ligkar ini terletak berdampingan dengan Pelabuhan Rakyat Tanjung Riau. Jalan masuk pelabuhan ini akan diapit oleh pelantar taman yang berwarna-warni. Pelantar taman ini panjang mengitari rumah penduduk pesisir di sana.

Pengunjung juga bisa melihat hiruk pikuk pelabuhan dan pabrik-pabrik galangan kapal yang ada di sekitaran Sekupang. Taman ini juga dilengkapi dengan plang-plang yang mengarahkan nama-nama tempat dan fasilitas yang ada di sana.

Objek wisata ini cocok untuk bersantai dan berkumpul bersama keluarga di sore hari, melepas penat. Banyak spot foto yang dapat diabadikan pengunjung saat berkeliling di sana.

“Saya baru pertama ke sini, kagum karena bagus bangat, jembatannya unik dan panjang, melingkar, warna-warni,” kata Silvia Rahman salah satu pengunjung, Kamis (28/10) kemarin.

Baca Juga: Pulau Boko Destinasi Wisata Baru Sedang Hits di Batam

Ia mengaku Taman Atas Laut Tanjung Riau ini sangat cocok bersantai sambil liburan. “Bisa lihat pemandangan laut lepas, banyak kapal lewat, lokasinya dekat dari Sekupang,” katanya.

Di sekitar Tanam Atas Laut Tanjung Riau ini bisa menikmati fasilatas tempat duduk, fasilitas olahraga outdor.

Selain itu, di sekitaran pelantar taman banyak restoran-restoran yang menyajikan makanan seafood sekaligus kuliner masakan Melayu.

Ada juga gerobak camilan di sekitaran Masjid Tanjung Riau yang pastinya tidak menguras kantong. Makanan yang dijual cukup bervariasi, seperti kerak telur, bakso bakar, buah-buahan potong, rujak, minuman sachet dan lain-lain.

Untuk biaya masuk ke area ini terbilang cukup murah, hanya dengan Rp2.000, maka pengunjung sudah bisa memasuki area sekaligus berwisata kuliner dengan keluarga.

Ketua RW02 Dian Surya Ningsih mengatakan, untuk pengelolaan Taman Atas Laut sebenarnya diserahkan ke masyarakat sekitar yang diorganisir perangkat RT/RW dan pemuda-pemudi.

Ia mengaku dengan adanya objek wisata baru ini sangatb berdampak baik bagi warga setempat. Sebab, ekonomi masyarakat sekitar terbantu.

“UKM warga jadi berjalan kembali, orang tua dan para pemuda pemudi Tanjung Riau ikut mensukseskan pelantar lingkar ini, selain itu masyarakat sekitar juga bisa saling berbenah diri untuk kampung,” pungkasnya. (*)

Pewarta: Tasya Putri Kamila/Magang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *