Ukraina dapat Bantuan Paket Militer dan Ekonomi dari Inggris

Boris Johnson
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (kiri) bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di istana kepresidenan di Kiev, Ukraina, Selasa (1/2/2022). (ANTARA/REUTERS/Peter Nicholls/Pool/tm)

London – Ditengah ancaman invasi Rusia, seorang juru bicara pemerintah Inggris (13/2) mengatakan, Ukraina akan mendapatkan paket bantuan militer dan ekonomi dari Inggris.

Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris akan melakukan perjalanan ke Eropa akhir pekan ini untuk membangun dukungan guna mengakhiri kebuntuan dengan Rusia.

Penyerangan dianggap berbagai kalangan, akan menjadi krisis keamanan terbesar di Eropa selama beberapa dekade.

Rusia, yang menempatkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina, telah membantah tuduhan bahwa mereka mungkin berencana untuk menyerang.

Rusia sebaliknya menuduh negara-negara Barat menyebarkan kebohongan, untuk mengalihkan perhatian dari tindakan agresif mereka sendiri.

Dukungan Inggris untuk Ukraina datang, ketika Johnson bergulat dengan krisis politik domestik terburuk atas jabatannya sebagai perdana menteri.

Meskipun tidak ada perincian ke mana Johnson akan berkunjung, kantornya mengatakan, dia ingin lebih terlibat dengan negara-negara Nordik dan Baltik.

Baca juga: Personel Militer Kanada Dipindahkan dari Perbatasan Ukraina-Rusia

“Krisis di perbatasan Ukraina telah mencapai titik kritis. Semua informasi yang kami miliki menunjukkan bahwa Rusia dapat merencanakan invasi ke Ukraina setiap saat,” kata juru bicara itu.

Juru bicara itu mengatakan, Johnson sedang bekerja dengan sekutunya menyangkut paket dukungan untuk Ukraina yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

Inggris telah memasok senjata-senjata anti tank dan melatih personel ke Ukraina meskipun para pasukan itu diperintahkan untuk pergi pada akhir pekan.

“Masih ada peluang untuk meredakan ketegangan dan diplomasi, dan perdana menteri akan terus bekerja tanpa lelah bersama sekutu-sekutu kami untuk membuat Rusia mundur,” kata juru bicara itu.

Amerika Serikat dan Inggris telah mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin dapat memerintahkan invasi sebelum Olimpiade Musim Dingin berakhir pada 20 Februari .

Polisi sedang menyelidiki pesta-pesta di kantor dan kediaman Johnson di Downing Street, yang berlangsung ketika penguncian diberlakukan.
Dia sedang diinterogasi oleh polisi.

Tuduhan-tuduhan pelanggaran aturan itu telah merusak otoritas Johnson, dan menyebabkan beberapa anggota parlemen dari Partai Konservatif yang berkuasa serta para pemimpin oposisi menyerukan dia untuk mengundurkan diri.