Warga Desa Berakit Bintan Minta Bus Damri Kembali Beroperasi 

Zurianah, warga Desa Berakit, Bintan, Kepri. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Warga Desa Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) meminta agar bus Damri rute tujuan Tanjungpinang-Berakit Pergi Pulang (PP) kembali beroperasi.

Hal itu lantaran para warga masih membutuhkan bus tersebut untuk bepergian dari Desa Berakit ke Tanjungpinang atau sebaliknya menggunakan jasa transportasi darat, yaitu Bus Damri.

Seperti Zurianah, warga RT04/RW02 Bukit Balau, Desa Berakit, dan Rosita, salah seorang Guru MTS Berakit.

Meskipun dua kali dalam sepekan, Zurianah mengaku, dirinya selalu menggunakan transportasi Bus Damri dari Desa Berakit ke Tanjungpinang.

Baca Juga: Bus Damri Tanjungpinang-Bintan Stop Operasi, MTI Kepri Harap Kembali Layani Masyarakat

Ia bepergian setiap Sabtu dan Minggu bersama anak kandungnya ke rumah keluarganya berada di Tanjungpinang.

“Terkadang belanja di Tanjungpinang. Ya, itu sesekali saja. Karena kami tidak pandai naik motor. Jadi, kami naik bus Damri itu,” ucap dia di Bintan, Jumat (11/08).

Ia mengakui, bus Damri sudah lama tidak terlihat lagi melintas di Desa Berakit. Biasanya, bus Damri melintas hingga berhenti di persimpangan jalan untuk membawa penumpang menuju ke arah Tanjungpinang dari Desa Berakit.

“Kalau tidak di simpang sini, ya di simpang tiga jalan ujung sana. Sekali naik Rp12 ribu per orang,” terang dia.

Baca Juga: Trayek Bus Damri Pulau Bintan Dialihkan ke Natuna dan Lingga

Zurianah berharap, Bus Damri kembali beroperasi untuk membawa penumpang dari rute tujuan Tanjungpinang-Berakit, Bintan atau sebaliknya.

Warga lainnya, Rosita juga merasakan hal serupa. Wanita yang sehari-hari mengajar di MTS Berakit, Bus Damri dengan rute tujuan Tanjungpinang-Berakit kembali melayani masyarakat.

Dengan demikian, ia bisa ke Tanjungpinang menggunakan bus tersebut.

“Dulu Rp10 ribu per orang. Tidak lama kemudian, tarifnya naik sampai Rp12 ribu. Habis itu, tak ada lagi Bus Damri,” kata Rosita.

Wanita berhijab itu selalu pergi ke Tanjungpinang hanya untuk bertemu dengan keluarganya berada di Ibu kota Provinsi Kepri.

“Saya kalau berangkat dari Berakit ke Pinang sore hari. Karena pagi saja mengajar di MTS,” terangnya.

Dengan tidak adanya Bus Damri, ia terpaksa mengurangi kunjungan ke rumah keluarganya di Kota Tanjungpinang. Sebab, ia tidak bisa membawa sepeda motor.

“Saya tak pandai pakai motor,” sebut dia.

Bupati Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Roby Kurniawan turut menyayangkan kondisi itu lantaran Bus Damri rute tujuan Tanjungpinang-Bintan tidak lagi beroperasi.

Sebab, keberadaan Bus Damri memudahkan masyarakat untuk melakukan bepergian menggunakan transportasi umum dari Bintan ke Tanjungpinang atau sebaliknya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan sudah menyerahkan bantuan minibus dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) kepada pihak Desa Berakit, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021 lalu secara hibah pada tahun 2022.

“Baru tahun 2022 lalu, kita serahkan bantuan mobil itu ke pihak Desa Berakit. Karena bantuan minibus untuk dapat mempermudah masyarakat terkait tranportasi. Tapi, kita berharap apa yang sudah ada dapat berjalan terus,” harap dia.

Baca Juga: Dibangun Puluhan Miliar, Pelabuhan Berakit di Bintan Tak Bisa Difungsikan

Kepala Desa (Kades) Berakit, Muhammad Darussalam, juga ikut menyayangkan bila Bus Damri tidak beroperasi lagi.

Pasalnya, transportasi tersebut memberikan kemudahan kepada masyarakat di Desa Berakit.

“Kita berharap secepat mungkin untuk beroperasi kembali Bus Damri itu. Agar memudahkan masyarakat kita berkunjung ke keluarganya hingga belanja di Tanjungpinang,” sebut dia.