Warganet Sebut Hanya Bisa Ngopi dan Nge-band, Ini Respons Kajari Tanjungpinang

Warganet Sebut Hanya Bisa Ngopi dan Nge-band, Ini Respons Kajari Tanjungpinang
Kajari Tanjungpinang Joko Yuhono didampingi Kasi Penkum Kejati Kepri Joko Yuhono dan Kasipidsus Kejari Tanjungpinang Dasril (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang Joko Yuhono merespos kritikan oleh warganet yang menyampaikan dirinya hanya bisa bisa ngopi dan nge-band melalui sosial media Facebook.

Pasalnya, sejumlah kritikan itu dikirim ke grup Facebook. Postingan itu, diunggah oleh akun Bakry ke Grup Facebook Info Pinang pada Sabtu (06/11) lalu.

Pada postingan tersebut akun Bakry itu mengirim sejumlah foto dengan menaruh keterangan “Entah apa kerja Kejari pinang ini. Cuma bisa nge band dan ngopi”. Selain itu, akun tersebut juga mengunggah foto lainnya yang sudah dituliskan kata-kata “Kajari Tanjungpinang kelakuannya ancam-ancam. Lalu minta uang. Kasus gak naik-naik”.

Merespons hal itu, Kajari Tanjungpinang, Joko Yuhono mengatakan, dirinya tidak begitu mengambil pusing hal tersebut. Ia menganggap hal itu merupakan kritikan dari masyarakat untuk dirinya.

“Ya, itu biasa-biasa saja. Kritikan dan zaman juga sudah canggih siapa saja bisa menulis,” ujar Joko Yuhono didampingi Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau Jendra Firdaus serta pejabat utama Kejari Tanjungpinang di Kantor Kejari Tanjungpinang, Minggu (07/11).

Joko Yuhono menjelaskan, kegiatan-kegiatan sosial yang selama ini ia lakukan adalah salah satu tugas dan tanggungjawabnya sebagai bagian dari kejaksaan serta manusia yang wajib untuk saling tolong menolong.

“Kalau aktivitas ngopi, saya tidak suka meminum kopi karena ada penyakit magh. Saya di kedai kopi sebagai bentuk dukungan untuk para pengusaha kedai kopi yang jam operasional sempat dibatasi waktu itu, saya prihatin saja dengan itu,” kata Joko Yuhono.

Baca Juga: Kajari Tanjungpinang Joko Yuhono Ingin Event Budaya Bangkit di Kota Gurindam

Sementara itu, soal aktivitas nge-band, ia menjelaskan hal itu dilakukan untuk menghibur para pasien Isolasi Mandiri (Isoman) melalui konser virtual.

“Kegiatan nge-band itu untuk membangkitkan kreativitas para pemusik walau masa pandemi,” tegasnya.

Terkait pemilik akun Facebook itu, kata Joko Yuhono, telah mencari akun Bakry tersebut. Dari hasil penelusuran sementara, akun tersebut merupakan milik pria bernama Bakry Ladamakim dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Kendati demikian ia tidak ingin menuding begitu saja.

“Bisa jadi akun ini diretas. Mudah-mudahan nanti kita bisa komunikasi,” tuturnya.

Ia juga menegaskan, jajarannya akan terus bekerja menyelesaikan kasus-kasus yang ada di Kota Tanjungpinang. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *