Tanjungpinang – Puluhan rumah warga di Perumahan Taman Sari, Kelurahan Sei Jang, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) terendam banjir rob sejak Selasa (7/12) lalu.
Ketua RT 02, Syamsuardin mengatakan, banjir tersebut memang kerap terjadi di wilayah itu. Akan tetapi, dalam dua tahun belakangan, banjir rob yang merendam rumah warga menjadi lebih parah.
“2012 pernah sekali. 2013 sampai 2019 tak sedalam ini. Tahun lalu lebih dalam dari ini,” ujarnya, Rabu (8/12).
Baca juga: Perhatian! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Batam, Bintan, Karimun dan Tanjungpinang
Ia mengaku tidak mengetahui pasti penyebab banjir itu terjadi. Sepengatahuannya, banjir rob itu memang murni hanya karena air laut naik hingga ke permukiman warga.
Lanjutnya, di Perumahan Taman Sari saat ini setidaknya terdapat 60 keluarga yang tinggal di kawasan tersebut. Dari jumlah keseluruhan, sekitar 70 persen rumah warga terendam banjir hingga ke dalam rumah. Sedangkan sisanya, terendam hanya sampai ke depan maupun teras rumah.
“Kami kami imbau kepad warga agar berhati-hati. Apalagi di sekitar sini banyak rawa yang kemungkinan ada hewan-hewan seperti ular dan lainnya,” ujarnya.
Baca juga: Kisah Heroik Kapolsek Mengevakuasi Korban Banjir, Digendong hingga Didorong Gerobak
Sementara itu, salah seorang warga, Edi mengatakan, ia membuat sekat sederhana di pintu masuk rumahnya untuk mengantisipasi masuknya air rob ke dalam rumah. Biasanya, banjir rob terjadi pada Desember hingga Januari.
Menurutnya, banjir yang terjadi lantaran kurangnya langkah antisipasi oleh developer maupun pemerintah.
“Ya karena di ujung perumahan tidak dibatu miring. Kalau dibatu miring mungkin tak sampai,” ujarnya.
Baca juga: BMKG: Waspada Gelombang Laut Tiga Meter di Perairan Anambas dan Natuna
Selain itu, ia menilai banjir yang terjadi saat ini juga disebabkan oleh kurangnya drainase. Ia menjelaskan, banjir yang terjadi saat ini masih terbilang rendah. Apabila banjir rob terjadi kemudian disertai curah hujan yang tinggi, maka ketinggian air yang merendam rumah warga dapat mencapai lutut orang dewasa.
Berdasarkan pantauan Ulasan, tinggi banjir yang merendam Perumahan Taman Sari itu sudah lebih dari mata kaki orang dewasa. Tak sedikit warga yang harus menggulung pakaiannya untuk dapat melewati banjir tersebut.
Air laut yang naik ke permukiman warga juga turut membawa ranting, dedaunan, serta sampah dari laut.