Belajar Daring Terkendala Jaringan, Warga Pulau Jaloh Batam Harap Dibangun Tower

Pulau Jaloh, Kelurahan Pantai Gelam, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Kepulauan Riau. (Foto: Alamudin)

Batam – Pandemi COVID-19 turut dirasakan masyarakat hinterland seperti di Pulau Jaloh, Kelurahan Pantai Gelam, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Terutama saat pelajar melaksanakan sekolah dalam jaringan (daring) atau online.

Sejak Kota Batam diberlakukan PPKM Darurat hingga PPKM Level 4, ternyata tidak hanya berimbas kepada masyarakat di perkotaan dan pedesaan saja.

Untuk mencapai Pulau Jaloh dan Pulau Pecong harus melakukan perjalanan kurang lebih satu jam lebih dari pelabuhan rakyat Sagulung menggunakan boat pancung.

Irma masyarakat Pulau Jaloh mengisahkan akibat penerapan PPKM Darurat dan PPKM Level 4 beberapa waktu lalu sangat berdampak pada kehidupan dirinya dan masyarakat di pulau tersebut.

Irma mengatakan, hal yang paling berdampak pada dirinya dan warga sekitar ialah tidak ada akses untuk penjualan hasil tangkapan ikan suaminya dan masyarakat sekitar. Masyarakat Pulau Jaloh ini semuanya bekerja sebagai nelayan.

“Biasanya hasil melaut ada yang tampung sama tauke (pengepul) untuk dijual ke Singapura, tapi pas PPKM kemarin pengepul tidak nampung karena tidak bisa ke mana-mana,” ujarnya.

Selain susahnya menjual hasil laut tangkapan masyarakat sekitar. Irma menuturkan, masyarakat Pulau Jaloh saat PPKM Darurat dan PPKM Level 4 juga tidak bisa ke Batam untuk membeli bahan pokok atau keperluan lainnya.

“Saat PPKM Level 4 kita tak bisa ke Batam buat belanja kebutuhan, kalo mau beli sesuatu harus nitip sama pengemudi boat pancung,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *