Bintan – Pihak Kepolisian Sektor Bintan Timur (Bintim), Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau sudah memeriksa 4 orang saksi untuk mendalami peristiwa ledakan bom ikan di Kijang.
Peristiwa ledakan bom ikan terjadi di RT03/RW06, Kampung Kuala Lumpur, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur yang menewaskan Nazarudin (45), Rbu (22/12) lalu.
Kepala Polsek Bintim, AKP Suardi menjelaskan, dari 4 orang saksi yang sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, terdiri dari 2 orang tetangga korban, dan 2 orang lagi dari kerabat korban.
“Empat orang itu, sudah kita mintai keterangan kemarin,” kata Kepala Polsek Bintim, AKP Suardi kepada Ulasan.co, kemarin.
Hanya saja, ia tak menyebutkan nama-nama saksi tersebut.
Namun pihaknya akan kembali periksa saksi lain selain 4 orang saksi tersebut.
“Ini tetap kita dalami. Sehingga kita mendapat petunjuk penyebab ledakan tersebut,” tegas dia.
Baca juga: Polisi Selidiki Warga Bintan Timur Tewas Diduga Terkena Bom Ikan
Kalau dugaan awal, lanjut dia, adalah ledakan bom ikan yang akan dirakit oleh korban.
Karena korban berprofesi sebagai nelayan.
Pihaknya sudah mengumpulkan barang-barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP), seperti kompor gas, gunting, tabung gas, dan pakaian korban serta barang bukti lainnya.
“Masyarakat Bintim diimbau untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban. Hindari perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain,” sebut dia.
Terpisah, Jon Evendi, seorang tetangga dari korban ledakan bom ikan (Nazaruddin) yang sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Kepada ulasa.co, Jon Evendi mengaku, tidak mengetahui persis kejadian yang sudah terjadi di tetangganya.
Pasalnya, dirinya berada di Pasar Barek Motor saat kejadian tersebut.
“Sangka saya bunyi petir. Tapi, kata teman saya itu bunyi ban meledak. Karena bunyi ledakannya nyaring sekali,” sebut dia.
