Dankormar Paparkan Kekuatan Alutsista Marinir kepada Panglima TNI

Tank Amfibi Marinir
Personel Korps Marinir saat melaksanakan latihan pendaratan di pantai dengan alutsista ranpur amfibi.(Foto:Instagram/marinir_id)

Jakarta – Komandan Korps Marinir (Darkormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, paparkan kekuatan Korps Marinir terkait alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dan personel.

Paparan itu ditujukan langsung kepada Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa melalui siaran kanal Youtube di Jakarta, Jumat (20/01).

“Selain alutsista, kita juga menyampaikan usulan tambahan personel di Korps Marinir,” kata Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono.

Ia menjelaskan, saat ini alutsista yang dioperasikan oleh Korps Marinir ada yang sudah berusia lebih dari 40 tahun.

Padahal, keberadaan alutsista merupakan hal yang krusial.

“Alutsista ini sangat krusial untuk menunjang tugas operasi dan pengamanan Korps Marinir,” kata Mayjen TNI (Mar) Suhartono.

Pada kesempatan itu, Dankormar menjelaskan, terdapat tiga pasukan marinir (pasmar) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pasmar 1 berada di wilayah DKI Jakarta, pasmar 2 untuk wilayah Jawa Timur dan pasmar 3 ditempatkan di Sorong, Papua.

Baca juga: Menhan Serahkan 43 Ranpur Khusus Buatan Pindad untuk TNI AD

Khusus pasmar 3, Mayjen Suhartono mengusulkan agar ada penambahan pasukan.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, Korps Marinir merupakan sebuah unit TNI yang menyelenggarakan operasi amfibi.

Termasuk juga pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim serta pembina kekuatan dan kesiapan operasi satuan marinir.

Terkait usulan penambahan jumlah personel khususnya di wilayah Sorong, Papua, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) tersebut mengatakan hal itu tergantung dukungan anggaran yang ada.

“Selama kita tidak punya dukungan anggaran yang ekstra untuk penambahan personel, menurut saya sulit terpenuhi,” kata dia.

Kendati demikian, Panglima TNI memberikan solusi agar dilakukan pengiriman anggota yang tergabung ke dalam satuan tugas (satgas) yang bersifat internal dari angkatan laut.

“Ini bertujuan untuk mengisi kekurangan personel di tempat yang kosong,” ujarnya.