Diduga Kampus Bodong, Keberadaan STKIP Tanjungpinang Tak Ditemukan

Diduga Kampus Bodong, Keberadaan STKIP Tanjungpinang Tak Ditemukan
Deretan ruko Mahkota Alam Raya di Jalan Hanjoyo Putro, Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Keberadaan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tanjungpinang tidak ditemukan di ibu kota Provinsi Kepulauan Riau. Kampus ini diduga bodong karena dilaporkan ke pihak kepolisian.

Pasalnya, berdasarkan alamat yang tertera di lama Facebook kampus tersebut, lokasinya berada di Jalan Hanjoyo Putro Ruko Mahkota Alam Raya 18 A, Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur.

Alamat yang sama juga terlihat dari kontak WhatsApp-nya, dengan nama Yayasan Putera Gurindam, kontak tersebut mengunggah foto-foto logo STKIP Tanjungpinang.

Namun, setelah ditelusuri Ulasan.co, tidak ada ditemukan keberadaan kampus diduga bodong itu.

Kampus tersebut menjadi sorotan publik. Sebab, pada Sabtu (04/12) lalu, sejumlah pemuda yang mengaku sebagai mahasiswa STKIP Tanjungpinang melaporkan kampusnya ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tanjungpinang lantaran diduga bodong serta melakukan tindak penipuan.

Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, Samsul mengatakan, tidak ada gedung atau bangunan dengan identitas STKIP Tanjungpinang.

“Tidak ada kampus atau perguruan tinggi di sini (Mahkota Alam Raya),” kata Samsul ditemui di Tanjungpinang, Rabu (22/12).

Ia menjelaskan, di daerahnya memang ada deretan ruko. Akan tetapi, gedung atau bangunan yang digunakan apotek, kafe, dan toko bangunan.

“Beberapa ruko lainnya di deretan yang sama, merupakan bangunan kosong,” katanya.

Baca Juga: Diduga Kampus Bodong, Polisi Selidiki Keberadaan STKIP di Tanjungpinang

Terpisah, Lurah Batu IX Edi Susanto mengaku tidak pernah mendapat informasi mengenai adanya izin atau pemberitahuan di alamat tersebut baik atas nama Yayasan Putera Gurindam maupun STKIP Tanjungpinang.

“Kami tidak tahu keberadaan mereka (STKIP Tanjungpinang). Tidak dapat info,” tuturnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Tanjungpinang, AKP Awal Sya’ban Harahap mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyelidiki laporan tersebut. Ia menuturkan, sudah tiga orang pelapor yang mengaku sebagai korban dari kampus tersebut.

“Ada tiga orang pelapor. Itu sedang dalam penyelidikan,” ucapnya, Rabu (22/12).

Para korban itu sebagian besar berdomisili di Kabupaten Bintan. Ia menjelaskan, dari keterangan pelapor, kampus tersebut menggunakan modus kuliah murah dan langsung mendapatkan pekerjaan. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *