DKP Kepri Dorong Budidaya Rumput Laut Jadi Bisnis Potensial di Lingga dan Karimun

Gubernur Kepri Dorong Karimun Jadi Sentra Pengembangan Rumput Laut
Gubernur Kepri dan jajaran panen rumput laut di Pulau Jaga, Kabupaten Karimun. Foto : Antara

TANJUNGPINANG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berupaya meningkatkan budidaya rumput laut sebagai salah satu peluang bisnis yang potensial di Kabupaten Lingga dan Kabupaten Karimun.

Kepala DKP Kepri, Tengku Said Arif Fadillah mengatakan, bisnis rumput laut akan berkembang pesat karena permintaan dari berbagai negara, termasuk Hongkong. Optimisme itu terbangun lantaran Kepri memiliki luas lautan yang mencapai 96 persen dibanding daratan.

Selain itu, kata dia biaya untuk budidaya rumput laut juga relatif sedikit dengan tingkat pendapatan yang cukup besar.

“Kami ingin bisnis rumput laut di Lingga dan Karimun berkembang seperti di Maluku,” ujarnya.

Baca juga: Karimun Dinilai Jadi Sentra Pengembangan Rumput Laut
Kepala DKP Kepri, Tengku Said Arif Fadillah beserta rombongan berkunjung ke Unit Pengolahan Ikan (UPI) Hasil Laut Sejati di Setokok, Batam. Foto: Humas DKP Kepri

Harga rumput laut di Maluku mencapai Rp25.000/kg, sementara harga rumput laut yang dijual petani Karimun dan Lingga hanya Rp12.000/kg. Petani rumput laut di Lingga dan Karimun menjual komoditas itu melalui penampung di Jembatan 2 Batam dan Jawa.

“Lokasi penampungan rumput laut terlalu jauh sehingga perlu dievaluasi untuk mengurangi biaya operasional,” ujarnya.

Baca juga: Empat Kampung Kepri Ditetapkan Sebagai Pusat Pengembangan Perikanan

Setiap pekan, petani rumput laut baru dapat memproduksi 5 ton. Perluasan lokasi dibutuhkan sehingga produktivitas petani rumput laut meningkat.

Proses packing rumput laut di Unit Pengolahan Ikan (UPI) Hasil Laut Sejati di Setokok, Batam. Foto: Humas DKP Kepri.

DKP Kepri serta DKP kabupaten dan kota, yang mendapat dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memperluas lahan pesisir yang digunakan untuk budidaya rumput laut di Lingga dan Karimun.

“Saya optimistis budidaya rumput laut di Lingga dan Karimun berkembang pesat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan di Provinsi Kepri yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir saat ini salah satunya adalah usaha di bidang komoditas rumput laut.

Kepala DKP Kepri, Tengku Said Arif Fadillah menunjukan hasil rumput laut di Unit Pengolahan Ikan (UPI) Hasil Laut Sejati di Setokok, Batam. Foto: Humas DKP Kepri

Secara umum ada 3 jenis rumput laut yang yang ada di sepanjang pesisir Kepulauan Riau yakni jenis Eucheuma cottoni, Spinosum dan Sargassum yang saat ini menjadi primadona pasar luar negeri.

Tercatat hasil produksi yang diekspor ke luar negeri seperti China, Jepang dan Singapora pada periode 2 tahun terakhir (2020/2021) mencapai 7.487,3 ton dengan nilai Rp28,7 miliar.

Ke depan, pengembangan dan pemanfaatan komoditas rumput laut ini dengan metode budidaya yang melibatkan masyarakat pesisir akan menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kepri.

Pemanfaatan dengan menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan dan pengolahan produk hasil kelautan dan perikanan yang bertujuan untuk peningkatan nilai tambah.