Ganjar Siapkan Skema Penanganan Kemiskinan Ekstrem

Ganjar Siapkan Skema Penanganan Kemiskinan Ekstrem
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Antara)

Semarang – Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pramono siapkan skema percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten. Yakni di Banyumas, Banjarnegara, Brebes, Pemalang, dan Kebumen.

“Kami juga memetakan hingga level terendah untuk mengambil langkah percepatan dalam tiga bulan ke depan,” kata Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu (29/09).

Penyiapan skema percepatan penanganan kemiskinan di lima kabupaten akan didahului dengan verifikasi dan validasi data penduduk miskin berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial.

Gubernur yakin verifikasi dan validasi data penduduk miskin bisa dilakukan dengan cepat.

“Saya kira itu akan sangat bisa dilakukan dengan cepat ketika seluruh sektor dikonsolidasikan untuk konsentrasi pada kelompok itu,” katanya.

Baca Juga : Muhadjir Effendy: Program Perlindungan Sosial Dirancang Kurangi Angka Kemiskinan

Dia mengatakan bahwa pemerintah daerah harus menyajikan data yang akurat untuk mendukung penyiapan program penanganan kemiskinan yang tepat sasaran.

“Tadi saya minta pemda untuk menghitung dari detail, satu, di lima kabupaten prioritas itu untuk dipetakan setiap nama, alamatnya di mana, kondisi hari ini seperti apa, dan bantuan yang sudah didapat seperti apa,” kata Gubernur.

Dirinya menambahkan, jika kemudian mau aksi untuk tiga bulan ke depan, penyelamatan apa yang mesti dilakukan kepada mereka agar terentaskan (dari kemiskinan) dengan cepat.

Masih kata Ganjar, bahwa upaya penanganan kemiskinan yang bisa diselesaikan dalam waktu tiga bulan di antaranya pembangunan fisik. Seperti perbaikan rumah tidak layak huni berikut penyediaan jamban, listrik, dan sumber air bersihnya.

Bantuan makanan untuk meningkatkan asupan gizi warga miskin, ia mengatakan, juga bisa disalurkan secara cepat.

“Kalau bicara asupan gizi, berapa protein yang dimakan tiap hari, itu dengan bantuan akan bisa diberikan dengan cepat,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, akan agak sulit kalau bicara pendidikan. Kalau mereka masuk skor pendidikan rendah seperti tidak lulus SD, tidak lulus SMP, maka akan masuk kategori rendah. “Hal itu tidak bisa dicapai dalam waktu tiga bulan,” tutup Ganjar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *