Harga Cabai Merah di Bintan Naik Lagi Nih! Tembus Rp74.000 per Kilogram

Harga Cabai
Masyarakat membeli kebutuhan pokok di Pasar Barek Motor Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Harga cabai merah di Pasar Barek Motor Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), kembali meroket, pada Sabtu 12 April 2025, harga cabai merah melonjak Rp14.000 per kilogram dari sebelumnya Rp60.000 menjadi Rp74.000 per kilogram.

Rudi, salah satu pedagang di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa lonjakan harga terjadi akibat pasokan yang terbatas.

“Cabai ini kiriman dari Medan. Baru hari ini harganya naik,” ujar Rudi saat ditemui di kiosnya.

Sementara itu, kabar baik datang dari jenis cabai rawit yang justru mengalami penurunan harga sebesar Rp5.000 per kilogram. Harga cabai rawit turun dari Rp55.000 menjadi Rp50.000 per kilogram. Rudi menjelaskan, turunnya harga disebabkan oleh mulai masuknya cabai rawit lokal ke pasaran.

“Kalau yang saya jual masih dari Medan, tapi yang lokal sudah mulai banyak,” katanya.

Adapun harga komoditas lainnya masih relatif stabil. Cabai hijau besar tetap di harga Rp40.000 per kilogram. Bawang merah Birma dan India dibanderol Rp20.000, sementara bawang merah Jawa di harga Rp40.000 per kilogram. Bawang putih dijual Rp36.000, dan bawang Bombay Rp20.000 per kilogram.

Untuk kebutuhan dapur lainnya, harga tomat tercatat Rp15.000, kentang Medan Rp22.000, dan wortel Rp16.000 per kilogram. Sedangkan cabai merah keriting kering dijual dengan harga bervariasi antara Rp55.000 hingga Rp75.000 per kilogram, tergantung tingkat kepedasannya.

“Kalau lebih pedas, harganya bisa sampai Rp75.000. Tapi yang biasa saja, sekitar Rp55.000,” jelas Rudi.

Baca juga: Harga Cabai Merah di Lingga Tembus Rp150 Ribu, Pedagang Keluhkan Prioritas Roro

Namun, meski harga-harga cenderung fluktuatif, Rudi mengaku bahwa daya beli masyarakat masih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Kurang tahu juga penyebab pastinya, mungkin karena faktor ekonomi,” ujarnya.

Di tengah kenaikan harga, sebagian warga tetap terpaksa membeli cabai karena sudah menjadi kebutuhan utama di dapur. Seperti Nita, salah satu pembeli yang mengaku tidak bisa memasak tanpa cabai.

“Kalau masak tanpa cabai, rasanya hambar. Semoga saja harganya cepat turun lagi,” katanya singkat sambil berlalu dari pasar. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Close