JAKARTA – Filipina telah membuka tender pengadaan pesawat tempur untuk Angkatan Udaranya, dan saat ini jet tempur F-16 Block 70 Viper Amerika Serikat (AS) bersaing ketat dengan JAS-39C/D SAAB Gripen dari Swedia.
Filipina dan Swedia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk membuka jalan bagi SAAB Gripen berpartisipasi dalam pembangunan kekuatan Angkatan Udara Filipina ke depannya.
Seperti yang diwartakan savunmasanayist, Menteri Pertahanan (Menhan) Filipina Carlito Galvez Jr. dan Menhan Swedia Pål Jonson, menandatangani MoU tentang kerja sama pertahanan.
MoU tersebut memungkinkan perusahaan pertahanan dari Swedia, dapat berpartisipasi dalam berbagai program modernisasi untuk Angkatan Bersenjata Filipina. MoU berfokus pada Angkatan Udara Filipina.
Angkatan Udara Filipina telah membuka tender pembelian pesawat tempur multiperan selama beberapa waktu. Jet tempur F-16 Block 70 Viper dan JAS-39 SAAB Gripen dibiarkan sampai akhir tender.
Sementara, kompetitor lainnya yakni jet tempur JF-17 dari Pakistan dan jet tempur ringan Tejas dari India yang ikut tender sudah dieliminasi.
Mengenai jet tempur F-16 Block 70 Viper yang ditawarkan ke Filipina oleh AS. Namun, Filipina menolak tawaran senilai $2,4 miliar itu dengan alasan terlalu mahal.
Agar terjangkau, maka direncanakan untuk membeli pesawat tempur bekas yang kemudian dimodernisasi untuk kebutuhan Angkatan Udara Filipina.
Baca juga: F-16 Viper Taiwan Dipersenjatai Rudal Sidewinder AIM-9X Block-II Terbaru
Sementara tawaran dari Swedia mencakup jet tempur JAS-39C/D Gripen yang dimodernisasi, dan tentunya dengan penggunaan avionik generasi terbaru.
Menurut sumber tidak resmi, pesawat itu disebut “C+”. Diperkirakan pesawat-pesawat tersebut bisa jadi bekas atau produksi baru. Dianggap bahwa, radar AESA yang diproduksi SAAB Gripen juga akan dipasang di pesawat.
Diperkirakan, tawaran baru yang diharapkan dilakukan oleh AS dapat memperbarui pesawat F-16 Blok 50/52 dengan avionik F-16 Block 70. Kata-kata pejabat Angkatan Udara Filipina mengkonfirmasi hal ini.
Sementara yang membuat Gripen lebih unggul dari F-16 adalah, bahwa ia menggunakan mesin F-404 yang sama dengan pesawat tempur FA-50 dalam persediaan Angkatan Udara Filipina.
Komandan Angkatan Udara Filipina, Stephen Parreño memimpin delegasi kecil ke Swedia dari 24-28 Mei, di mana dia bertemu dengan Komandan Angkatan Udara Swedia untuk meninjau jet tempur JAS-39 dan SAAB 340.
Stephen Parreño dan rombongan mengunjungi fasilitas produksi SAAB Gripen untuk mempelajari tentang peringatan dini dan pengendalian.
Swedia memiliki empat dari pesawat peringatan dini SAAB 340. Dua dari empat pesawat, saat ini ditarik dari layanan. Filipina mungkin menginginkan SAAB 340, yang diperkirakan akan segera dinonaktifkan.