JAKARTA – Keluarga Brigadir J berencana melaporkan dugaan pembunuhan berencana di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ke Bareskrim Polri pada Senin (18/7) hari ini.
Selain dugaan pembunuhan berencana, juga akan melaporkan tindak pidana pencurian dan tindak kejahatan telekomunikasi.
“Iya benar, rencana jam 09.00 WIB di SPKT Mabes Polri. Laporan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana,” ujar Johnson Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir J, yang dikutip dari cnnindonesia.com.
Johnson juga menjelaskan, pihaknya juga akan melaporkan dugaan tindak pidana pencurian atau penggelapan handphone dan kejahatan telekomunikasi.
Sebab, handphone milik Brigadir J sampai saat ini masih hilang dan belum diberikan kepada keluarga. Sedangkan, kata dia, handphone milik keluarga Brigadir J justru mengalami peretasan dan disadap pasca insiden maut itu.
Pada pelaporan nanti, lanjut Johnson, pihaknya juga akan membawa saksi-saksi dan bukti terkait kejanggalan kematian Brigadir J, termasuk terkait luka-luka sayatan yang terdapat pada tubuh Brigadir J.
Baca juga: Komnas HAM Mulai Usut Kasus Tewasnya Brigadir Joshua
“Sudah kita susun, baik saksi maupun korban maupun bukti-bukti surat sudah kita siapkan,” pungkasnya.
Brigadir J sebelumnya dikabarkan tewas usai ditembak Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Peristiwa itu baru diungkap ke publik, Senin (11/7).
Baik Brigadir J maupun Bharada E merupakan ajudan Ferdy. Brigadir J bertugas sebagai sopir istri Ferdy, sementara Bharada E bertugas melindungi keluarga Kadiv Propam. Polisi mengklaim, kejadian penembakan itu berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.
Polisi mengatakan, Brigadir J mengeluarkan total tujuh tembakan, yang kemudian dibalas lima kali oleh Bharada E. Tidak ada peluru yang mengenai Bharada E.
Sementara, tembakan Bharada E mengenai Brigadir J hingga tewas. Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah membentuk tim khusus untuk mengusut insiden tersebut. Komnas HAM juga melakukan penyelidikan secara independen terhadap kasus penembakan Brigadir J.