BATAM – Kepergian Hafiz (29 tahun), pegawai honorer Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Kota Batam, meninggalkan duka mendalam di kalangan sahabat dan rekan kerjanya. Pria asal Kampar, Riau itu ditemukan tewas usai ditikam oleh rekan kerjanya, Faraz (26 tahun).
Bagi F (29), sahabat dekat Hafiz sejak kuliah, kabar tragis itu terasa seperti mimpi buruk. “Kami dekat sejak awal kuliah di UIN Suska Riau. Hafiz itu orangnya sangat baik, enggak pernah menyakiti siapa pun. Bercanda iya, tapi selalu sopan dan tahu batas,” ujar F, saat ditemui di depan Ruang Jenazah Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, Senin 14 April 2025.
F mengenang, mereka kuliah bersama dari 2014 hingga lulus di awal 2019. Hafiz dikenal aktif dalam komunitas futsal kampus, bahkan mendapat julukan ‘komandan’ dari teman-temannya karena semangat dan jiwa kepemimpinannya.
“Dia selalu jadi penggerak, entah itu di lapangan futsal, di grup alumni, atau di tongkrongan. Orangnya ceria dan gampang akrab, tapi juga bijak. Ada nilai di setiap kata-katanya,” ujar F.
Setelah lulus, komunikasi mereka sempat renggang karena kesibukan masing-masing. F mengaku terakhir bertemu Hafiz sebelum menikah pada 2022.
“Dia sempat ngajak main ke rumahnya, tapi saya belum sempat datang. Sekarang saya menyesal banget. Enggak nyangka itu jadi ajakan terakhir,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Terkait tuduhan pelaku bahwa Hafiz kerap melontarkan ucapan menyakitkan, F menegaskan hal itu sangat bertolak belakang dengan kenyataan.
“Dia bukan tipe orang yang suka menyindir atau bicara kasar. Kalau sampai ada yang bilang Hafiz kasar atau suka menyakiti, saya sebagai teman dekat bisa pastikan itu salah besar,” katanya tegas.
F bahkan curiga dengan motif pelaku yang menyebut dendam karena perundungan selama empat tahun.
“Kalau benar ada rasa sakit hati dari dulu, kenapa diam selama itu? Ini terkesan direncanakan. Kita anak hukum, secara logika enggak masuk akal,” ucapnya.
Kini, Hafiz meninggalkan seorang istri dan anak laki-laki berusia sekitar dua tahun. Keluarga dan teman-temannya berharap keadilan bisa ditegakkan.
HMI Desak Evaluasi Pegawai Dinas Cipta Karya Batam
Tragedi ini juga mendapat sorotan dari Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) BADKO Riau-Kepulauan Riau, Wirianto Aswir, menyayangkan insiden penikaman yang dilakukan oleh sesama pegawai Dinas CKTR.
“Peristiwa ini mencoreng marwah birokrasi. Kami mengecam keras tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum pegawai tersebut,” kata Wirianto tegas, Senin.
Baca juga: Tragis! Pegawai Honorer di Batam Tewas Digorok Rekan Kerja, Ini Motifnya
Ia menilai perlu adanya evaluasi menyeluruh di tubuh Dinas Cipta Karya. Etika pegawai, menurutnya, harus menjadi fondasi utama dalam lingkungan kerja pemerintahan.
“Kami meminta kepala dinas bertindak tegas. Jangan sampai ada lagi pegawai yang membawa masalah pribadi ke dalam lingkungan kerja,” katanya.
Selain itu, ia juga mendorong aparat penegak hukum untuk mengusut kasus ini hingga tuntas dan memberikan hukuman maksimal kepada pelaku.
“Biarlah ini jadi pelajaran penting, bahwa kekerasan tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apa pun, apalagi di instansi pemerintahan,” katanya menutup. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News