JAKARTA – Israel mulai khawatirkan kedekatan hubungan militer Rusia-Iran yang dinilai makin mesra terkait perang di Ukraina.
Kekhawatiran itu diungkapkan Perdana Menteri Israel, Yair Lapid kepada Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba via telepon, Kamis (20/10).
Sebab, kehadiran Iran benar-benar nyata di perang Invasi Rusia terhadap Ukraina lewat bantuan sejumlah drone berteknologi tinggi.
Lapid menerima informasi terbaru mengenai perang di Ukraina, dan menegaskan posisi Israel yang mendukung masyarakat Ukraina.
“Dalam pembicaraan keduanya, perdana menteri menekankan kekhawatiran mendalam atas hubungan militer di antara Iran dan Rusia,” demikian pernyataan dari kantor perdana menteri Iran.
Pembicaraan tersebut muncul, lantaran Israel menolak untuk menjual sistem pertahanan udara kepada Ukraina untuk menghalau drone dan rudal balistik.
Baca juga: Liz Truss Mundur, Ini Nama Kandidat Kuat Calon PM Inggris
Ukraina juga meminta Israel, untuk melatih pasukan negaranya untuk mengoperasikan sistem tersebut.
Sebagaimana diberitakan AFP, Moskow dituduh menggunakan drone buatan Iran untuk menyerang Ukraina.
Ukraina juga menuduh Rusia telah mengerahkan empat drone buatan Iran, untuk menyerang Kyiv, Senin (17/10). Mereka juga mengklaim telah menembak jatuh 223 drone Iran sejak pertengahan September.
Namun Kremlin dengan tegas menyatakan, mereka tidak tahu apakah militer negaranya menggunakan drone Iran di Ukraina.
Sementara itu, Teheran menuding klaim negaranya memberikan senjata ke Rusia adalah klaim yang tak berdasar.
Sejauh ini, Israel mencoba bersikap netral untuk menjaga hubungan baik dengan Rusia, mengingat Tel Aviv membutuhkan bantuan Moskow untuk menyerang Suriah.
Baca juga: Pesawat Tempur F-35 USAF Jatuh di Hill AFB, Pilot Selamat