Pembangunan Rempang Mulai September 2023, Ini Kata Rudi Soal Nasib Warga

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi saat menjelaskan terkait investasi Rempang. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

BATAM – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi membeberkan rencana pembangunan Rempang Eco-City, di Rempang, Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Ia mengatakan, pelaksanaan ground breaking atau peletakan batu kemungkinan akan berlangsung pada 29 Agustus 2023 mendatang.

“Kemarin tanda tangan (Indonesia dengan Xinyi Grup, RRT) 29 Juli tak salah ya. Harusnya, satu bulan sudah ground breaking. Artinya 29 Agustus ground breaking, berarti September sudah jalan,” kata Rudi usai membuka acara Indonesia Marine and Offshore Expo di Hotel Radisson, Batam, Selasa (01/08).

Menurutnya, cepat atau lambat pengembangan di Rempang, Galang tergantung penyelesaian administrasi, baik kepada warga dan pihak-pihak yang terdampak.

Baca juga: Akademisi Soroti Polemik Rencana Pengembangan Pulau Rempang

Perihal nasib warga di Rempang, Rudi tak memberikan jawaban pasti. Ia mempercayakan hal itu kepada Ketua Tim Panitia penyelesaian permasalahan warga, Sudirman Saad.

“Sekalian konfirmasi ke dia (Sudirman Saad), biar info yang keluar tidak bertabrakan,” kata dia.

Sementara itu, terkait adanya warga yang ingin bertemu langsung dengannya, Rudi mengaku siap bila berbagai permasalahan telah selesai.

Jika ia tak sempat mendatangi warga Rempang, ia meminta untuk duduk membahas apa yang menjadi keinginan warga.

“Kalau sudah siap semua lah kita pergi,” ucap Rudi.

“Mereka ke sini kalau saya tak ke sana. Kan, tak susah? Gitu saja kok repot. Kalau saya tak sempat, kita dudukkan. Apa yang mau kita selesaikan? silakan saja kapan,” tambahnya.

Baca Juga: Warga Kampung Tua di Pulau Rempang dan Galang Tolak Rencana Relokasi

Dalam sambutannya saat membuka acara Indonesia Marine and Offshore Expo di Hotel Radisson, Batam, Selasa (01/08), Rudi mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta untuk Rempang segera diselesaikan.

Ia sebagai Kepala Daerah, ingin investasi yang sudah ada masuk ke Kota Batam.

“Kalau saya ingin melanjutkannya, maka saya harus menyelesaikan segala permasalahan ini. Bukan hanya Kepala BP Batam yang menyelesaikannya, tapi sampai Forkompinda, tingkat dua dan tingkat satu Kepulauan Riau. Bahkan menteri, bahkan Presiden minta Rempang segera kita selesaikan,” kata dia.