Pencarian Korban Longsor di Serasan Natuna Dihentikan, 4 Korban Belum Ditemukan

Bupati Natuna Wan Siswandi didampingi Wakil Bupati Rodhial Huda bersama jajaran Tim Satgas SAR gabungan dan TNI/Polri saat rapat penutupan pencarian korban bencana tanah longsor di Serasan. (Foto:istimewa)

NATUNA – Bupati Natuna Wan Siswandi menutup proses masa pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan, Natuna sejak Sabtu (18/03).

“Saya selaku Komandan Tim SAR Gabungan Tanggap Bencana, memohon maaf yang sebesar besarnya kepada pihak keluarga seluruh korban longsor di Natuna. Apabila upaya kami belum maksimal. Namun kami sudah mencoba melakukan semua hal yang bisa kami lakukan,” kata Bupati Natuna Wan Siswandi.

Atas penghentian pencarian korban longso Serasan ini pun, Tim gabungan juga meminta maaf kepada para keluarga besar korban.

“Kepada keluarga korban yang belum dapat diketemukan, sekali lagi kami memohon maaf sekiranya keluarga dapat mengikhlaskan,” tambah Wan, di Serasan, Ahad (19/03).

Wan mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh tim gabungan SAR bersama TNI/Polri, yang sudah sangat membantu dalam proses penanganan bencana di Serasan.

“Saya menyampaikan ribuan terimakasih kepada seluruh tim gabungan yang telah bekerja keras selama penanganan bencana Serasan, mulai 18 Maret 2023 ini, proses pencarian korban resmi ditutup,” jelas Wan.

Menurutnya, kerjasama seluruh tim sangat membantu dalam penanganan bencana ini. Dirinya mewakili pemerintah daerah mengapresiasi setinggi-tingginya atas bantuan dan dukungan sehingga berjalan sangat baik dan kondusif.

Baca juga: Korban Tanah Longsor Pulau Serasan Jadi 50 Orang, 4 Lagi Masih Dicari

“Kami juga mewakili pemerintah daerah sangat mengapresiasi setinggi tingginya atas bantuan dan dukungannya sehingga berakhir baik dan kondusif,” ucapnya.

Selanjutnya, setelah resmi ditutup proses tahap transisi dan recovery tanggap darurat akan dilakukan hingga 31 Maret mendatang.

Dalam masa transisi ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan khususnya, terkait perkembangan relokasi rumah oleh Kementerian PUPR, lalu bagaimana korban yang terdampak dapat memilih dua alternatif.

Pertama dapat tinggal dipengungsian dan kebutuhannya akan di penuhi. Kedua warga yang terdampak dapat tinggal diluar pengungsian dan akan diberikan uang hunian tunai sampai masa tunggu tiga bulan hingga rumah relokasi selesai dibangun.

Acara penutupan ditandai dengan penyerahan akte kematian, dari Bupati Natuna kepada kepala Desa Pangkalan. Kemudian dilanjutkan dengan ziarah makam bersama oleh seluruh tim gabungan, dan doa bersama yang dilaksanakan di mesjid Alfuqron.

Berdasarkan data hari pencarian terakhir pertanggal 18 maret 2023, Dapat dilaporkan bahwa :

Data Korban Meninggal : 50 Jenazah Terindetifikasi
Korban Hilang : 04 Orang
Korban Luka Berat : 04 Orang (3 orang dirawat dikalimantan, 1 orang dirawat diranai )

Data Pengungsi :
Pengungsian PLBN : 33 Orang
Pengungsian Pelimpak : 26 Orang
Pengungsian Kp. Hilir : 66 Orang
Pengungsian Batu Berian : 22 Orang
Pengungsian Desa Payak : 05 Orang
Pengungsian Tanjung Setelung : 03 Orang
Pengungsian SMA 1 : 194 Orang
Pengungsian Air Nusa : 0 Orang
Pengungsian Jermalik : 33 Orang
Pengungsiang Arun Ayam : 72 Orang
Pengungsian Air Ringau : 4 Orang
Total Pengungsi : 478 Orang

Baca juga: Dikunjungi 3 Menteri, Percepatan Penanganan Bencana Longsor Pulau Serasan