Pengojek Pangkalan di Pelabuhan SBP Tanjungpinang Keluhkan Sulitnya Cari Penumpang

Pos ojek pangkalan di Pelabuhan SBP Tanjungpinang, Kepri, Kamis 30 Januari 2025. (Foto:Meli Santia/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Kelompok Ojek Pelabuhan (E-Kopel) Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) mengeluhkan sulitnya mendapatkan penumpang meskia ada peningkatan aktivitas di pelabuhan.

Aktivitas penumpang di Pelabuhan SBP meningkat sejak cuti bersama Imlek dan Isra Miraj 2025. Meskipun terjadi peningkatan penumpang, namun tidak memberi dampak signifikan terhadap pemasukan ojek E-Kopel.

Salah satu anggota E-Kopel, Abu bakar mengatakan bahwa ada ketimpangan harga yang cukup jauh antara E-Kopel dengan armada transportasi online seperti Maxim.

“Meskipun penumpang kapal ramai, tapi mereka sudah pesan transportasi darat online dari luar (Maxim). Tarif Maxim bisa 30 persen lebih murah dari kami. Kalau kami ikut seperti itu hancurlah kami,” kata Abu Bakar, Kamis 30 Januari 2025.

Abu Bakar menyampaikan, ketimpangan mulai terjadi semenjak Maxim aktif sekitar 2 tahun lalu. Perlahan ojek konvensional mulai ditinggalkan.

“Sebelum ada Maxim kan gojek duluan ada, gojek memang lebih murah dari Ojek Pangkalan (opal) tambah lagi maxim lebih murah lagi., Jadi makin sulit kami dapatkan penumpang,” papar Abu menjelaskan.

“E-Kopel kan memang mangkalnya di dalam pelabuhan, dan yang diluar juga ada. Kemudian ada tiga perkumpulan ojek lainnya yang mangkal di sekitar pelabuhan yaitu Bestari, Samudra dan satu lagi saya lupa apa namanya. Ketiganya juga masih konvensional,” sambung Abu Bakar menambahkan.

Anggota E-Kopel lainnya, Khairullah mengatakan rata-rata anggota E-Kopel punya pekerjaan sambilan lainnya. “Kalau tak begitu, kami tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari,” ungkap Abu Bakar.

Sependapat dengan para anggota E-Kopel, seorang supir taxi di Pelabuhan SBP, Tohir mengatakan, Maxim membuat taxi konvensional beralih beralih ke online.

“Saya sudah puluhan tahun jadi supir taxi, harga Maxim jauh lebih murah dari kami. Kalau bukan karena saya sudah tua, saya tidak pertahankan jadi supir taxi,” kata Tohir kepada Ulasan.

Selain itu, kata Abu Bakar, anggota ojek E-Kopel yang mangkal di Pelabuhan SBP dari pukul 07:00 WIB hingga Pukul 18:00 WIB berjumlah 34 orang. Adapun untuk mengangkut penumpang, mereka menerapkan sistem antrean.

Untuk tarif jasa ojek E-Kopel, kata Abu Bakar, yakni Rp10 ribu per kilometer. Selain itu, terdapat pula sanksi terhadap anggota E-Koper yang menaikkan tarif secara sepihak.

Close