Pengurus Masjid Benarkan Penipuan Mengatasnamakan Gubernur Kepri

Pengurus Masjid
Masjid Jami' Nurul Amanatul Haq, Kelurahan Tiban Lama, Kecamatan Sekupang, Kota Batam. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Pengurus Masjid Jami’ Amanatul Haq, Kelurahan Tiban Lama, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), membenarkan adanya penipuan mengatasnamakan Gubernur  Ansar Ahmad.

Ketua pengurus Masjid Jami’ Nurul Amanatul Haq, Joko mengatakan, hal tersebut bermula saat dirinya dihubungi oleh seseorang yang mengaku dari pihak Pemerintah Provinsi Kepri (Pemprov Kepri) akan memberikan bantuan kepada pihak masjid.

“Ya benar, kenjadiannya pada tanggal 4 Januari 2024 lalu,” ujar Joko, Jumat 12 Januari 2024.

Ia menjelaskan, oknum yang mengaku dari pihak Pemprov Kepri tersebut akan memberikan bantuan ke rekening masjid sebesar Rp5 Juta. Tak lama kemudian, dirinya menerima bukti transfer Rp5 juta dari oknum tersebut dengan nama pengirim Ansar Ahmad.

Oknum tersebut kemudian meminta Rp10 juta kepada pengurus masjid jika ingin menerima lagi bantuan berupa uang tersebut. Tanpa menaruh rasa curiga, Joko pun mengirimkan uang senilai Rp10 juta itu kepada dua rekening bank dengan nama yang berbeda dengan nilai transfer masing-masing Rp5 juta sesuai dengan permintaan pelaku.

“Kalau di berita yang beredar kan tertulis Rp5 juta, padahal itu sebenarnya dua kali, jadi totalnya Rp10 Juta. Jadi bukti transfer dari si pelaku ke kami sebesar Rp5 juta itu fiktif, editan. Bukti screenshotnya ada, kalau memang nanti diperlukan untuk proses penyidikan, kami akan berikan bukti-bukti itu,” kata Joko.

Ia mengaku, hingga saat inj pihaknya belum berkomunikasi dengan Pemprov Kepri terkait penipuan yang dilakukan oleh pihak yang tidsk bertanggung jawab tersebut.

“Dari pihak pemprov belum ada menghubungi saya, baik dari Diskominfo Kepri maupun ajudannya Pak Gubernur langsung,” ucapnya.

Joko juga mengapresiasi langkah Pemprov Kepri yang akan melaporkan dugaan kasus penipuan tersebut kepada pihak berwajib. Ia berharap pelaku penipuan yang mengatasnamakan Gubernur Ansar itu dapat segera ditangkap dan mendapat hukuman.

“Itu malah harapan kami untuk dilanjutkan pihak berwajib, agar pelaku dapat segera ditangkap dan mendapat hukumuan. Apalagi ini kan penipuannya sudah besar, kalau ditotalkan semuanya dengan tempat-tempat yang lain kan sampai puluhan juta,” sebutnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak cepat percaya apabila menerima gambar bukti transfer dari orang lain, karena bisa saja bukti transfer tersebut adalah hasil rekayasa atau editan.

“Jadi, sebelum kita memberi feedback serupa atau mentransfer balik ke si pengirim, kita cek dulu terhadap data di rekening kita, apakah benar uang itu masuk, kan bisa kita cek lewat mutasi rekening dan info saldo terakhir,” ucapnya.

Sebelumnya, Pemprov Kepri menyatakan sedang menyiapkan bukti-bukti untuk melaporkan oknum pelaku penipuan mengatasnamakan Gubernur Ansar Ahmad ke pihak berwajib.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diakominfo) Kepri, Hasan mengatakan, saat ini biro hukum masih menyiapkan bukti-buktinya.

“Masih kita siapkan semuanya. Kalau semua selesai di biro hukum, laporan langsung kita buat,” kata Hasan, Selasa 9 Januari 2024.

Ia menegaskan, bukti-bukti transfer yang disebarkan merupakan rekayasa oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk menjelekan nama Gubernur Kepri. Dia pun menduga adanya unsur politis dari oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menjelekan dan menjatuhkan nama Gubernur Kepri.

“Ada yang mau menjatuhkan Pak Gubernur. Selama ini mana pernah ada kayak gini. Kalau memang ada permintaan itu, maka seharusnya semua aja kayak di Natuna, Lingga, Anambas dan lainnya,” ungkapnya.

Baca juga: Pemprov Kepri Bakal Laporkan Pelaku Penipuan Mengatasnamakan Gubernur

Saat ini pihaknya sedang melacak penyebar hoaks dan pencemaran nama baik Gubernur Kepri agar menjadi bukti untuk pelaporan ke pihak kepolisian.

“Yang penting kita sudah sampaikan kalau itu hoaks. Sekarang kita telusuri, di mutasi rekening juga tidak ada dan itu editan,” ujar Hasan.

“Tunggu ajalah, intinya kita siapkan semua dulu. Jangan dipaksa-paksa suruh cepat,” sambungnya.

Adapun masjid dan yayasan yang disebut telah mentransfer uang melalui rekening pribadi Gubernur Ansar itu ke semua berada di Kota Batam.

Masjid dan yayasan dimaksud yakni Masjid  Al Islah senilai Rp5 juta, Masjid Jami’ Nurul Amanatul Haq Batam senilai Rp5 juta, serta Yayasan Ukhuwah Islamiyah yang dua kali melakukan transaksi, masing-masing senilai Rp10 juta dan Rp15 juta. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News