Batam – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Batam menyerahkan seluruh proses penyelidikan insiden kebakaran ruang Fraksi Hanura di Gedung DPRD Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), ke aparat kepolisian untuk mengetahui penyebab sebenarnya.
“Proses pendinginan dan pemadaman sudah selesai, sekarang kita serahkan ke pihak kepolisian. Aparat kepolisian yang akan menilai penyebabnya,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Batam, Azman, Selasa (11/1).
Kendati demikian, ia menduga kebakaran yang terjadi pada pukul 11.00 WIB itu akibat konsleting listrik.
Baca juga: Ruang Fraksi Hanura DPRD Batam Terbakar
Azman memastikan seluruh perlengkapan penyelamatan kebakaran di Gedung DPRD Batam masih memadai, dan masih berfungsi dengan baik. Sehingga api membakar ruangan Fraksi Hanura itu tidak sempat meluas ke sekitarnya.
“Kalau tidak, kebakarannya bisa lebih besar. Ini karena perlengkapannya memadai, maka bisa langsung ditangani,” ungkapnya.
Dalam insiden itu, petugas Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD juga sigap menjinakkan si jago merah menggunakan fasilitas hidran. Dalam waktu sekitar 25 menit, api dapat dikendalikan.
Mengenai tidak adanya bunyi alaram dari sensor asap di Gedung DPRD, ia mengatakan memang sengaja dimatikan saat petugas mengetahui terjadi kebakaran, bukan karena tidak berfungsi.
“Kalau tidak dimatikan, alarm akan terus berbunyi dan itu mengganggu,” kata dia.
Baca juga: Kantor Dinas Sosial Kendari Dilalap Si Jago Merah, Ribuan Dokumen Terbakar
Demi keamanan, listrik di Gedung DPRD Batam dimatikan sementara. Meski begitu, menurut Sekretaris DPRD Batam Aspawi Nangali menyatakan kejadian itu tidak mengganggu aktivitas dewan.
“Tidak ada libur. Listrik hanya dimatikan sebentar. Nanti dihidupkan kembali. Tidak ada kegiatan yang ditunda. Tetap seperti biasa. hanya (anggota) Fraksi Hanura tidak boleh keluar masuk karena penyidikan,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, ia juga meyakini kebakaran disebabkan arus pendek. Dia membantah kemungkinan adanya sabotase karena penjagaan di Gedung DPRD relatif ketat.
“Karena konslet listrik. Tidak ada hal lain. Tidak ada orang masuk,” kata dia.
Ia menyatakan tidak ada arsip penting yang terbakar dalam insiden itu.
Hal itu diamini Ketua Fraksi Hanura Utusan Sarumaha yang menyatakan tidak ada dokumen penting yang hangus terbakar.
“Tidak ada dokumen. Jaman sekarang dokumen itu tersimpan di HP (digital),” pungkasnya.