Simak Ulasan Penting Puasa Sebelum Menjalani Operasi

Ilustrasi - sebelum menjalani operasi, biasanya dokter menyarankan untuk berpuasa.
Ilustrasi - sebelum menjalani operasi, biasanya dokter menyarankan untuk berpuasa. (Foto: freepik)

Hai Sahabat Ulasan, tahukah anda mendekati waktu operasi, biasanya sekitar 12 jam sebelumnya, dokter umumnya menyarankan untuk berpuasa, loh.

Kenapa ya, simak ulasan berikut ini:

Meskipun puasa sebelum operasi adalah suatu keharusan, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa dokter meminta hal ini dan apa manfaatnya.

Puasa sebelum operasi adalah praktik umum, terutama pada operasi besar di mana pasien akan menggunakan anestesi umum.

Anestesi ini akan membuat pasien tidak sadarkan diri, sehingga mereka tidak dapat merasakan atau menyadari apa pun yang terjadi selama prosedur berlangsung. Sebelum menerima anestesi, biasanya pasien tidak diizinkan untuk makan atau minum.

Perawat atau dokter perlu memastikan perut tidak terisi makanan selama operasi. Karena jika terisi, pasien dapat muntah ketika dalam keadaan tidak sadar akibat pengaruh anestesi. Pada saat ini, refleks tubuh akan terhenti untuk sementara.

Baca Juga: 5 Rahasia Manfaat Biji Pepaya bagi Kesehatan Tubuh

Kemudian, kombinasi efek anestesi yang mematikan otot dan intubasi (prosedur memasukkan tabung melalui mulut atau hidung untuk memungkinkan pertukaran udara) dapat menyebabkan isi perut termuntahkan dan masuk ke paru-paru.

Kejadian ini dikenal dengan istilah aspirasi paru. Orang tidak boleh mengabaikan aspirasi paru, karena kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi, pneumonia, dan kesulitan bernapas.

Selain itu, makan sebelum operasi juga dapat menyebabkan rasa mual dan muntah setelah operasi, yang dapat sangat mengganggu.

Masih Menjadi Kontroversi

Meskipun begitu, terdapat kontroversi mengenai keharusan berpuasa sebelum operasi. Beberapa dokter percaya bahwa hal ini mungkin tidak selalu diperlukan. Meskipun ada potensi muntah dan aspirasi isi perut, beberapa ahli anestesi percaya bahwa puasa sebelum operasi mungkin tidak lagi begitu efektif seperti yang dulu dianggap.

Kejadian muntah selama operasi juga tergolong jarang. Teknik anestesi modern telah mengurangi risiko aspirasi paru menjadi sangat kecil.

Orang sebenarnya mengosongkan perut lebih cepat daripada yang sebelumnya dipercayai, sehingga puasa dalam jangka waktu yang panjang mungkin tidak memberikan perbedaan yang signifikan dalam mencegah aspirasi paru.

Apa yang Boleh Dikonsumsi Sebelum Operasi?

Tentang apa yang boleh dikonsumsi selama puasa sebelum operasi, ini tergantung pada jenis prosedur yang akan dilakukan, seperti dilasir dari situs halodoc.com.

Secara umum, pola puasa sebelum operasi adalah 6-8 jam untuk makanan dan 2 jam untuk cairan. American Society of Anesthesiologists merekomendasikan bahwa orang sehat dari segala usia yang akan menjalani operasi, masih aman untuk mengonsumsi:

  • Cairan bening seperti air putih, teh, kopi hitam, dan jus buah tanpa ampas hingga 2 jam sebelum operasi. Anda sebaiknya menghindari jenis cairan tertentu seperti susu, atau teh dan kopi dengan tambahan krimer, karena cairan-carian tersebut mengandung protein dan lemak yang dapat membahayakan paru-paru.
  • Makanan ringan seperti sepotong roti dengan teh, atau salad dan sup hingga 6 jam sebelum operasi.
  • Makanan berat seperti makanan berlemak dan berdaging atau gorengan hingga 8 jam sebelum operasi.

Untuk pasien anak-anak, tetap tidak disarankan untuk memberi makanan padat pada tengah malam sebelum operasi.

Anda masih dianggap aman untuk mengonsumsi cairan bening seperti air, jus tanpa ampas, atau agar-agar hingga 4 jam sebelum prosedur operasi dilakukan.***

Ikuti Informasi Kesehatan Lainnya di Google News