Stok Bahan Pokok di Pasar Tradisional Dabo Singkep Menipis

LINGGA – Stok bahan pokok di Pasar Tradisional Dabo Singkep semakin menipis akibat belum masuknya pasokan baru pasca Lebaran Idulfitri 1446 H/2005.

Saat ini, para pedagang masih mengandalkan stok lama, yang dalam beberapa kasus sudah mengalami pembusukan.

Salah seorang pedagang, Sarah, mengungkapkan bahwa hingga saat ini ia masih menjual sisa stok lama dengan harga yang tidak begitu signifikan

“Bawang Birma kami jual Rp24 ribu per kilogram, bawang Jawa Rp44 ribu per kilogram, dan bawang India Rp20 ribu per kilogram. Semua ini stok lama yang tidak habis terjual,” kata Sarah, Kamis 3 April 2025.

Menurut Sarah, pasokan dari luar daerah masih terhambat, meskipun ada kemungkinan kapal roll-on roll-off (RoRo) akan membawa barang masuk pada malam hari.

“Namun, untuk pasokan dari Tungkal, nampaknya belum ada yang masuk, karena mungkin masih suasana lebaran,” ujarnya.

Sementara itu, harga cabai rawit mengalami lonjakan signifikan, mencapai Rp70 ribu per kilogram. Sarah menjelaskan bahwa banyak cabai yang membusuk karena sudah masuk sejak tujuh hari yang lalu dan tidak habis terjual.

“Karena Lebaran, stok ini bertahan lebih lama, dan kemungkinan pasokan baru akan mulai masuk normal dalam seminggu ke depan,” ungkapnya.

Pedagang lain, Basri, juga mengeluhkan kondisi serupa. Ia mengaku terpaksa menjual dengan harga tinggi karena barang yang diterima tidak sesuai pesanan, banyak yang busuk, dan tidak layak jual.

“Kadang barang yang datang tidak sesuai pesanan, banyak yang busuk, jadi untuk menutup kerugian, harga terpaksa dinaikkan. Misalnya, kalau normalnya Rp40 ribu per kilogram, kami harus jual Rp70 ribu,” ungkapnya.

Para pedagang berharap pasokan bahan pokok segera normal agar harga kembali stabil dan daya beli masyarakat tidak terganggu.

Close