Hukum  

Pimpinan OPM Peringatkan Warga Indonesia Tinggalkan Papua

Foto : istimewa

Papua – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) memberi peringatan keras terhadap warga Indonesia, yang dianggap imigran di Papua untuk segera meninggalkan wilayah itu.

Peringatan keras itu disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom melalui video yang disiarkan salah satunya melalui akun Facebook bernama suara mambruk.

“Semua warga Indonesia, imigran di Papua, yang mencari makan di Papua, apakah sebagai tukang ojek, tukang bangunan, dan pedagang untuk segera tinggalkan Tanah Papua. Kami tidak bertanggung jawab kalau mereka dibunuh di Papua,” kata Sebby.

Kawasan yang harus ditinggal oleh warga Indonesia, yang dianggap Sebby sebagai imigran di Papua yakni Intan Jaya, Puncak Papua dan Dugama. Ketiga kawasan itu ditetapkan sebagai medan perang.

Sebby juga menegaskan TPNPB-OPM akan membakar seluruh fasilitas yang dibangun Pemerintah Indonesia. TPNPB-OPM akan membangun kembali fasilitas yang dibutuhkan dengan menggunakan dana dari Papua.

“Kami akan bangun negara kami sendiri, dengan dana sendiri. Sebab Pemerintah Indonesia hanya melakukan pencitraan,” ucapnya.

TPNPB-OPM mendesak intervensi militer dari Pasukan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Organisasi terlarang ini juga mencari dukungan moril dan materiil dari Uni Eropa, Afrika-Karibia-Negara-negara Pasifik, dan semua anggota PBB seperti yang diadvokasi dalam Resolusi 2625 (XXV) PBB mengenai hak merdeka dan hak penentuan nasib sendiri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik jumlah penduduk di Papua mencapai 4,3 juta. Sebanyak 52 persen di antaranya merupakan warga asli, sementata warga pendatang seperti Jawa, Makassar, Batak, Huli dan Tionghoa mencapai 48 persen.

Sejak awal tahun 2021, konflik antara militer Indonesia dengan OPM membuat warga pendatang merasa ketakutan. Mereka mengungsi di berbagai kawasan, dan mendapat pengamanan dari TNI dan Polri.

Laporan: Aji Anugraha
Editor : MD Yasir