Ulasan Sejarah Nusantara Hingga Reformasi

Ilustrasi - Presiden Republik Indonesia dari masa ke masa.
Ilustrasi - Presiden Republik Indonesia dari masa ke masa. (Desain Ulasan Network)

Hai Sahabat Ulasan, kali ini Kita akan mengulas secara komprehensif sejarah Indonesia, dimulai dari zaman prasejarah hingga masa kini.

Sejak ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu, Nusantara telah menyimpan jejak sejarahnya yang kaya. Kehidupan di wilayah ini telah dimulai jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta.

Setelah masa kejayaan kerajaan, perjalanan sejarah berlanjut melalui masa penjajahan oleh Belanda dan Jepang, hingga akhirnya mencapai kemerdekaan Indonesia. Setelah itu, sejarah melanjutkan babaknya dalam periode pascakemerdekaan yang terdiri dari masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi.

1. Masa Kerajaan Hindu-Budha

Dikutip dari berbagai sumber, bahwa Perkembangan Kehidupan Masyarakat, Pemerintahan, dan Budaya pada Masa Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, diperkirakan pada zaman pemerintahan Hindu-Budha dimulai dengan pendirian Kerajaan Kutai di Pulau Kalimantan sekitar tahun 475 Masehi (abad ke-5), yang didukung oleh temuan Prasasti Yupa.

Di wilayah Jawa bagian barat, khususnya Provinsi Banten, terdapat juga Kerajaan Tarumanegara.

Selain itu, Kerajaan Sriwijaya menguasai wilayah yang luas, meliputi sebagian besar Nusantara, seperti Jawa, Sumatera, hingga wilayah Thailand, dengan pusat pemerintahannya berlokasi di Palembang.

2. Masa Kerajaan Islam

Era pemerintahan Islam diawali di wilayah Sumatra, dengan beberapa kerajaan yang diakui sebagai kerajaan Islam pertama.

Masih dikutip dari berbagai sumber, disebutkan bahwa Kerajaan Jeumpa dipimpin oleh Maharaj Syahriar Salman (Salman Al-Parisi), seorang pangeran asal Persia yang datang ke tanah Aceh pada abad ke-7.

Sumber lain menyebutkan bahwa Kerajaan Perlak juga dianggap sebagai kerajaan Islam pertama. Namun, yang umumnya diakui sebagai kerajaan Islam pertama adalah Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan pada tahun 1267 Masehi.

Perluasan kerajaan Islam berlanjut ke berbagai wilayah. Di Indonesia Timur, terdapat Kerajaan Ternate dan Tidore. Di Jawa, terdapat Kerajaan Banten, Kerajaan Demak, serta Kerajaan Mataram Islam.

3. Periode Kolonialisme

Masa kolonialisme di Nusantara dimulai selama pemerintahan kerajaan Islam. Seperti yang tercatat dalam buku Sejarah Indonesia, kontak awal dengan bangsa Eropa terjadi pada tahun 1511 ketika Portugis tiba di Maluku, diikuti oleh kedatangan Spanyol di Maluku pada tahun 1521 dan Inggris pada tahun 1579.

Pada tahun 1596, Belanda melakukan ekspedisi pertamanya di Banten di bawah kepemimpinan Cornelis de Houtman untuk mencari rempah-rempah. Pada abad ke-17, mereka secara bertahap memperluas kekuasaannya hingga mendirikan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC), sebuah kongsi dagang.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat di Nusantara mulai bersatu dalam perlawanan terhadap penjajahan dengan munculnya berbagai organisasi gerakan pemuda. Kata “Indonesia” mulai diperkenalkan dan digunakan sebagai nama dalam Perhimpunan Indonesia.

Penggunaan nama ini juga diabadikan dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, yang juga menjadi momen di mana lagu kebangsaan “Indonesia Raya” diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman.

Walaupun perlawanan terhadap penjajahan telah ada sejak lama di berbagai wilayah, namun bersifat terisolasi. Pada tahun 1942, Belanda menyerah dan meninggalkan Indonesia, namun kemudian digantikan oleh Jepang sebagai penguasa.

4. Era Kemerdekaan Indonesia

Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia melalui pembentukan BPUPKI dan PPKI. Namun, kaum muda tidak sepakat dengan ide kemerdekaan yang diberikan oleh Jepang. Mereka mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan sendiri.

Dilansir dari situs setneg.go.id, pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta dibawa pergi oleh sekelompok pemuda ke Rengasdengklok.

Bung Karno kemudian mendapat tekanan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Meskipun sempat terjadi perdebatan sengit, akhirnya Bung Karno setuju untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Setelah kembali ke Jakarta, mereka berkumpul di rumah Laksamana Maeda untuk menyusun naskah proklamasi dan membuat bendera merah putih. Pada pukul 10.00 WIB, kemerdekaan pun diumumkan oleh Soekarno di rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.

5. Masa Orde Lama

Selama periode pemerintahan Soekarno, yang dikenal sebagai Orde Lama, terdapat beberapa peristiwa penting. Salah satunya adalah kembalinya Belanda ke Indonesia melalui Agresi Militer Belanda. Meskipun pada akhirnya Belanda menyerah dan meninggalkan Indonesia.

Berdasarkan dari berbagai sumber, terjadi beberapa kali perubahan dalam sistem pemerintahan, awalnya dari demokrasi parlementer hingga bertransformasi menjadi demokrasi terpimpin. Pemilu pertama diadakan pada tahun 1955.

Tak hanya itu, terdapat juga perjuangan untuk membebaskan Irian Barat dari kekuasaan Belanda, yang akhirnya menyebabkan wilayah tersebut terbagi menjadi dua. Pada masa pemerintahan Soekarno, Indonesia juga terlibat dalam konfrontasi dengan Malaysia dan akhirnya memilih untuk mundur dari keanggotaan PBB.

6. Masa Orde Baru

Akhir dari masa Orde Lama ditandai dengan peristiwa G30S/PKI, yang mengakibatkan banyak pertumpahan darah sesama bangsa Indonesia. Situasi politik yang tidak stabil memaksa Presiden Soekarno untuk mengundurkan diri.

Tersedia beragam versi sejarah mengenai peristiwa-peristiwa di tahun-tahun ini, termasuk tentang organisasi Partai Komunis Indonesia (PKI) dan kebenaran Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), yang akhirnya membawa Mayjen Soeharto ke jabatan Presiden RI.

Soeharto memimpin Indonesia selama 32 tahun. Dalam pemerintahan, terdapat sejumlah peristiwa bersejarah, seperti penyederhanaan partai politik menjadi tiga partai utama, penerapan kebijakan dwifungsi ABRI sebagai kekuatan keamanan sekaligus entitas sosial politik, serta pencapaian banyak program pembangunan.

Dari segi kebijakan luar negeri, Soeharto mengembalikan Indonesia sebagai anggota PBB, memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan Singapura, serta mengintegrasikan Timor Timur, yang sebelumnya merupakan wilayah jajahan Portugis, ke dalam wilayah Indonesia.

Meskipun ekonomi berkembang pesat pada masa Soeharto, namun disertai dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Krisis ekonomi kemudian datang dan memperburuk situasi politik.

Akibat dari demonstrasi yang terjadi di berbagai penjuru, Soeharto pun akhirnya mengundurkan diri dari jabatan presiden dan digantikan oleh wakilnya, BJ Habibie.

7. Masa Reformasi

Masa Reformasi merupakan periode penting dalam sejarah Indonesia yang ditandai dengan berakhirnya rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.

Setelah lengsernya Soeharto, tuntutan masyarakat untuk menggelar Pemilihan Umum (Pemilu) semakin meningkat. Pemilu pertama di era reformasi diadakan pada tahun 1999, yang akhirnya mengantarkan KH Abdurrahman Wahid, yang akrab disapa Gus Dur, sebagai Presiden ke-4.

Namun, masa jabatan Gus Dur tidak berlangsung lama, karena ia akhirnya didesak untuk mengundurkan diri. Sebagai gantinya, Megawati Soekarnoputri, mantan Wakil Presiden, mengambil alih jabatan tersebut.

Berikutnya, dilangsungkan Pemilu pada tahun 2004 dan 2009 yang dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pemilu berikutnya, yaitu pada tahun 2014 dan 2019, dimenangkan oleh Joko Widodo.

Demikianlah, itu adalah rangkaian singkat sejarah Indonesia mulai dari masa kejayaan kerajaan-kerajaan Nusantara hingga masa Reformasi. Semoga informasi ini bermanfaat bagi, Sahabat Ulasan.***

Ikuti Artikel Lainnya di Google News