Warga Rempang-Galang Apresiasi TNI Polri Tampung Aspirasinya

Warga Rempang-Galang
Suasana diskusi TNI Polri bersama warga Rempang. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

BATAM – Juru Bicara Kekerabatan Masyarakat Adat Tempatan (Keramat) Rempang-Galang, Suhardi mengapresiasi pertemuan yang dilakukan TNI- Polri dengan masyarakat di Simpang Sembulang, Galang, Batam, Kepulauan Riau, Senin (28/08).

“Kalau pertemuan kita sambut dengan sangat luar biasa. Selama ini kita belum pernah melakukan pertemuan seharmonis ini,” kata Suhardi, Senin (28/08).

Ia mengatakan, selama ini pihaknya telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan beberapa pihak. Mereka pun bersyukur karena diberikan ruang menyampaikan aspirasi mereka.

“Kami terbuka untuk diskusi. Berapa kebutuhan investasi? Terus duduk bersama kita bahas. Terpenting kampung tua jangan diganggu,” kata dia.

Pihaknya selalu menekankan selama ini warga tak pernah menolak akan rencana pembangunan. Justru mereka merasa pembangunan wilayah Rempang perlu dilakukan, untuk memperbaiki ekonomi warga, tetapi bukan merugikan warga.

“Kami tekankan sekali lagi kami tak pernah sama sekali menolak pembangunan. Silakan bangun, kami tak melarang, asal jangan kampung tua dikorbankan,” kata dia.

Sementara itu, adanya penjagaan yang dilakukan di beberapa titik masuk ke kampung tua saat ini masih akan terus berlanjut.

“Ini bukan keputusan saya, tapi warga, saya mewakili saja. Selama belum ada kejalasan, kami tak izinkan pemasangan patok,” kata dia.

Adapun empat tuntutan masyarakat selama diskusi terbuka berlangsung, yang disampaikan oleh Ketua Keramat Rempang-Galang, Gerisman Ahmad menyampaikan, pertama menolak relokasi warga Rempang yang terdampak proyek Eco-City, kedua menghentikan intimidasi kepada masyarakat, ketiga meminta mengakui Tanah Ulayat dan keempat meminta Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab perusahaan untuk membantu pendidikan anak-anak Rempang.

“Kami tak minta yang aneh-aneh, Pak, namanya kampung tua, kami tak ingin direlokasi sebagai pelaku sejarah. Pemerintah sebelum bertindak harusnya selesai dulu dengan masyarakat,” kata Gerisman saat berdiskusi.

Sementara itu, Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto mengatakan, apa yang menjadi aspirasi masyatakat hari ini akan ia sampaikan ke BP Batam untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Menurutnya ada empat poin yang menjadi aspirasi masyarakat dalam diskusi tersebut.

Pihaknya juga mendorong aspirasi yang hari ini mereka sampaikan bisa disampaikan di rapat dengar pendapat (RDP) bersama DPRD Batam yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

“DPRD wadah menyampaikan aspirasi. Jadi nanti kami undang ke RDP dan masyarakat telah setuju,” kata dia.

Kehadiran pihaknya ke Rempang selain untuk diskusi juga memastikan situasi keamanan san ketertiban masyarakat di wilayah itu aman dan kondusif.

“Saya was was ada keributan. Makanya kami hadir untuk langsung melihat kondisi di sini. Kami TNI-Polri bersifat netral. Kami pelindung masyarakat. Kalau merasa terancam, sampaikan. Akan kita tindak lanjuti dan kita lindungi,” kata dia.

Sementara itu, Dandim 0316 Batam Letkol Galih Bramantyo mengatakan, kedatangan TNI-Polri ke Kecamatan Galang bermaksud ingin mengetahui secara langsung permasalahan dari masyarakat.

Aparat penegak hukum sebagai pelindung, pengayom masyarakat tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan penegakan hukum berharap situasi tetap kondusif.

“Sebenarnya kita semua netral ya, kami membantu masyarakat ada beberapa hal yang perlu disampaikan, akan kita teruskan juga ke BP Batam atau mungkin melalui DPRD,” kata dia. (*)

Baca juga: TNI-Polri Tampung Aspirasi Warga Galang Terkait Polemik Pulau Rempang

Ikuti Berita Lainnya di Google News