WNI Tewas Diberondong Senjata Otomatis di Texas AS

Novita Kurnia Putri, WNI yang tewas di Texas, AS setelah diberondong senapa otomatis. (Foto:net)

JAKARTA – Novita Kurnia Putri, warga negara Indonesia (WNI) tewas tertembak oleh ramaja belasan tahun di Houston negara bagian Texas, Amerika Serikat, 5 Oktober 2022. Novita adalah korban penembakan salah sasaran.

“Peristiwa tersebut terjadi di San Antonio, Texas, kurang lebih 3 jam dari tempat saya berada di Houston, dan yang menjadi korban WNI atas nama Novita Kurnia Putri (NKP),” kata Koordinator Fungsi Pensosbud KJRI Houston, Mohamad Kamal, dikutip dari detik.com.

“Pihak KJRI Houston setelah mendapatkan laporan, langsung menuju ke TKP dan telah bertemu dengan suami korban yang merupakan WN Amerika,” tambah dia.

Menurut keterangan dari pihak kepolisian setempat, lanjut Kamal, pelaku penembakan berjumlah dua orang. Masing-masing 14 tahun dan 15 tahun.

Sebelum kedua remaja itu melakukan penembakan yang menggunakan senjata otomatis, keduanya dilaporkan mencuri mobil di sekitar lokasi kejadian.

Namun kedua pelaku remaja itu telah menangkap pihak kepolisian, dan para pelaku dikejar menggunakan mobil dan helikopter.

Kedua remaja itu dikenakan dua tuduhan pembunuhan dan penyerangan berat, dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.

Kejadian penembakan itu dilakukan saat pelaku berkendara mobil, sekitar pukul 13.30 waktu setempat, di rumah di San Antonio.

Baca juga: Polisi Beberkan Identitas Mayat di Gorong-gorong Laksamana Bintan

Menurut kepolisian, pelaku ‘menembak rumah yang salah’. NBC News yang mengidentifikasikan korban bernama Novita Brazil berusia 25 tahun.

Polisi juga menjelaskan, korban tertembak saat sedang bekerja di kamarnya usai pelaku dicurigai menembakkan hingga 100 peluru berbagai macam kaliber ke rumahnya.

Kemudian pihak KJRI Houston mengatakan, tengah mengurus pemulangan jenazah Novi Kurnia Putri, warga negara Indonesia yang menjadi korban penembakan di Texas, Amerika Serikat.

Koordinator Fungsi Pendidikan, Sosial, Budaya KJRI Houston, Mohamad Kamal mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak terkait di San Antononio.

“Kami juga meminta bantuan Secretary of State (Sekda) Negara Bagian Texas di Austin, agar dapat segera mengeluarkan Death Certificate atau sertifikat kematian untuk almarhumah. Agar segera dapat di repatriasi ke Indonesia,” kata Kamal, Senin (10/10).

Lebih lanjut, Kamal menerangkan KJRI Houston juga sudah berkoordinasi dengan Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri untuk penanganan jenazah Novita setibanya di Indonesia.