Zonasi Pemasokan Jadi Penghalang PLN Suplai Listrik ke SPBE Sememal

SPBE
SPBE di Sememal, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. (Foto: Elhadif Putra)

KARIMUN – Masalah listrik masih menjadi kendala pengoperasian Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Sememal, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

SPBE Sememal ini sendiri dikelola PT Palu Gada Karimun Sejahtera yang terletak di Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral Barat.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Karimun, Raja Rafiza mengatakan, SPBE masuk ke dalam zona perusahaan pemasok listrik PT Soma Daya Utama (SDU). Hanya saja hingga saat ini, listrik dari PT Soma masih belum masuk ke SPBE.

Menurut legislator yang akrab disapa Rafi, aturan zonasi dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Namun, hal itu membuat jaringan PLN tidak bisa menyuplai listrik ke SPBE.

“Seharusnya kalau tidak ada zona itu maka PLN sudah bisa masuk ke SPBE,” kata Rafi Kamis (09/11).

Rafi menyebutkan beroperasinya SPBE menjadi langkah tepat untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang selalu menghantui masyarakat Karimun.

“Kita melihat Palu Gada sudah siap untuk beroperasi, cuma ada persoalan aturan bahwa terdapat pembagian zona,” ujar anggota DPRD dari fraksi Golkar.

Disebutkan Rafi, pihaknya telah beberapa kali menggelar rapat bersama PT Palu Gada Karimun Sejahtera, PT Soma Daya Utama, serta Disperindag Karimun.

Di dalam rapat PT Soma sempat menyarankan PT Palu Gada untuk melayangkan surat sebagai salah daftar konsumen, sehingga pasokan listrik ke SPBE bisa segera terealisasi.

“Saya pikir surat itu sudah masuk. Setelah hearing kemarin memang kami belum ada komunikasi lagi. Untuk opsi lain kami sudah ke provinsi yang menjadi kewenangan PLN,” ujar Rafiq.

Di sisi lain, lanjut Rafi, PT Soma juga tetap harus memberikan kepastian serta dapat berdiskusi jika menemui kendala untuk memasok listrik ke SPBE.

“Makanya kita minta PT Soma memberikan solusi, sampai menunggu mereka juga beroperasi. Jika ada kendala di pemerintahan bisa diskusikan,” ujarnya.

Baca juga: Legislator Karimun Minta Pemerintah Tegas Terkait Listrik SPBE

Digadang-gadang pengoperasian SPBE akan dapat mengatasi kelangkaan gas yang terus terjadi. Kemudian diperkirakan melalui SPBE, masyarakat dapat memperoleh gas elpiji 3 kilogram dengan harga yang relatif lebih murah.

“Kalau biasa per tabung itu Rp 25 ribu, ini bisa di bawah itu. Makanya hal ini yang terus kita kejar, terutama agar tidak terjadi lagi kelangkaan gas yang menyulitkan masyarakat,” sebut Rafi. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News