Proyek Tak Tuntas, Aktivitas Perekonomian Warga di Desa Ceruk Terhambat

Jembatan
Proyek pembangunan jembatan di Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) yang tak tuntas dan berdampak menggangu aktivitas perekonomian warga setempat. (Foto : Muhamad Nurman)

Natuna – Sejumlah proyek pembangunan di Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) tak tuntas hambat aktivitas perekonomian warga sepetempat.

Warga Desa Ceruk RT 004 RW 002 Hairin mengatakan, proyek pembangunan jembatan di desanya tidak di selesai dengan maksimal.

Hal tersebut, dirasakannya karena mengganggu aktivitas perekonomian warga setempat.

“Kami sangat bersyukur dengan adanya kegiatan pembangunan di daerah kami, tetapi tolong pengerjaannya mesti harus selesai,” ungkap Hairin di lokasi pembangunan jembatan sungai air kandis Gunung Pangan, Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Jumat (07/01).

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua RT 006 RW 002 Toni, ia menjelaskan jembatan tersebut digunakan warganya untuk mengambil batu dan merupakan akses jalan untuk mendistribusikan batu-batu tersebut.

“Warga kesulitan untuk mengeluarkan hasil batu yang mereka kerjakan untuk di jual ke pembeli,” ujar Toni di lokasi yang sama.

Dikarenakan proyek yang tidak selesai dengan maksimal, lanjut Toni, warga terpaksa menggunakan akses jalan lain yang berada disebelah jembatan.

Karena menurut dia, warga setempat tidak ada jalan lain.

Baca juga: Bupati Natuna Turunkan Empat Kadis Jadi Kabid
papan spesifikasi proyek
Keterangan proyek pembangunan jembatan Sungai Air Kandis Gunung Pangan yang berada di Desa Ceruk, Kecamatan Kecamatan Bunguran Timur Laut. (Foto:M Nurman/ulasan.co)

“Harus melewati sungai di sebelah jembatan yang baru di bangun. Karena tidak mempunyai jalan alternatif,” tambah dia.

Sementara itu, Kepala Desa Ceruk, Aramli menjelaskan, pembangunan jembatan tersebut dibangun pada tahun 2021 dan merupakan pokok pikiran (Pokir) salah satu anggota DPRD Natuna.

“Seharusnya per Desember 2021 sudah selesai,” kata Aramli.

Ia menjelaskan, selain ada dua proyek jembatan yang belum diselesaikan dengan maksimal, proyek jembatan air kandis dan air ringgis.

“Tidak semua sekitar 4 hingga 5 paket proyek, seperti pagar masjid, dan beberapa lainya,” ungkapnya.

Meski demikian, ia sangat berterima kasih kepada anggota dewan yang telah memasukkan pembangunan di daerahnya.

Namun ia meminta kepada pihak terkait, untuk menyelesaikan proyek tersebut dengan sempurna agar bisa digunakan dengan maksimal.

“Tolong segera diselesaikan, agar tidak memghambat kegiatan masyarakat,” ujarnya.