ATM Beras di Masjid Al-Furqon Hidupi 131 Keluarga Tak Mampu

ATM Beras di Masjid Al-Furqon Hidupi 131 Keluarga Tidak Mampu
Tempelkan kartu keluar beras dari mesin. Beras ini diperuntuhkan untuk masyarakat tidak mampu tinggal di sekitar Masjid Al Furqon, Jalan Pemuda Tanjungpinang, Kepulauan Riau.(Foto:Andri DS/Ulasan)

TANJUNGPINANG – Pengurus Masjid Al Furqon membantu menghidupi 131 jiwa keluarga kurang mampu melalui ATM Beras yang berada di masjid itu setiap hari Jumat.

Mereka, 131 jiwa tersebut berasa di 38 Kartu Keluarga (KK) yang tinggal di sekitaran Masjid Al Furqon yang berada di Jalan Pemuda Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Sekretaris Masjid Al Furqon, Suwito mengatakan, mereka semua yang dibantu ATM Beras dari keluarga tidak mampu yang tinggal di sekitaran Masjid Al Furqon.

Data masyarakat yang menerima beras bersumber dari ketua Rukun Tetangga (RT).

Karena ketua RT yang mengetahui kondisi warganya.

“Setiap jiwa, lanjut dia, dapat jatah 1 liter beras dan beras yang diterima berkualitas bagus dibagikan setiap hari Jumat,” ujar Suwito.

Baca juga: Alasan Keamanan, Agar Setiap Masjid Dilengkapi Perangkat CCTv

Jadi, pihaknya rutin menyediakan 100an kilogram beras setiap bulan untuk dibagikan ke 131 jiwa.

Atau, kisaran Rp5 juta sampai dengan Rp8 juta.

Uang tersebut yang diperuntuhkan untuk beli beras, yang bersumber dari uang infaq Masjid Al Furqon.

Karena pihaknya menyediakan kotak infaq beras.

Kemudian, pengurus Masjid Al Furqon juga rutin menyalurkan santunan sekitar Rp5,1 juta untuk 17 anak yatim.

Setiap anak yatim diberikan santunan sebesar Rp300 ribu.

Ini disalurkan setiap bulan tepatnya, di minggu kedua pada hari Jumat.

Selain itu, pengurus Masjid Al Furqon juga menyediakan air, gula, kopi dan teh.

Semua ini diperuntuhkan buat para jemaah, yang ingin minum air kopi atau air teh tanpa dipungut biaya alias gratis.

“Kita ada WiFi,” terang dia.

Ditambah lagi, pengurus Masjid Al Furqon sudah memiliki program ekonomi kerakyatan.

Program tersebut memperdayakan masyarakat setempat, yang benar-benar ingin berjualan tapi tidak memiliki tempat.

Jadi, masyarakat tersebut bisa berjualan di halaman masjid.

Tetapi, tidak dikenakan uang sewa tempat alias gratis.

“Alhamdulillah, sudah kita buat gerobak jualan untuk masyarakat. Program ini bisa dirasakan masyarakat. Supaya ekonomi masyarakat setempat bisa terbantu,” harap dia.

Ismet, seorang pedagang di Masjid Al Furqon merasa senang dan terbantu dari program pengurus Masjid Al Furqon.

Karena sudah dua tahun, dirinya diberikan kesempatan untuk berjualan gorengan, air kelapa dan jenis makanan maupun minuman lainnya dihalaman masjid.

Pria yang tinggal di RT01/RW10, Jalan Pemuda, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kecamatan Bukit Bestari tidak pernah dikenakan bayar uang sewa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *