Guru dan Wali Murid Saling Lapor Polisi di Batam Gegara Kasus Perudungan

SMK Harmoni Kota Batam. (Foto: Muhhamad Chairuddin).

BATAM – Buntut kasus dugaan perudungan dialami siswi, guru dan wali murid saling melapor ke polisi di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Aksi saling lapor setelah mencuatnya kasus dugaan perudungan dialami siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Satu Bangsa Harmoni.

Dua guru SMK Satu Bangsa Harmoni berinisial S dan A melaporkan mantan wali muridnya yakni IJ ke Mapolda Kepri. Setelah sebelumnya, kedua guru itu dilaporkan ke Polresta Barelang atas dugaan kekerasan terhadap anak khususnya perundungan.

Penasihat Hukum S dan A, Suherman mengungkapkan, laporan pihaknya ke Polda Kepri atas dugaan pelanggar kode etik oleh IJ. Pasalnya, IJ adalah seorang anggota aktif kepolisian.

Kemudian, IJ sempat membawa senjata api (senpi) miliknya saat mediasi di sekolah. Suherman pun menyayangkan hal itu bisa terjadi.

“Sempat dua kali bawa senpinya ke sekolah. Apakah pantas hal seperti itu,” katanya, Rabu (18/01).

Ia mengungkapkan, IJ juga sempat secara frontal meminta ganti rugi secara materil, karena merasa anaknya telah mengalami perudungan.

“Tidak ada perundungan. Kami malah merasa difitnah dan sebagainya,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan melaporkan sebuah akun Instagram Faleymc_99, karena akun tersebut mengunggah sebuah video yang terkesan mengintimidasi para guru di SMK Satu Bangsa Harmoni Batam.

Unggahan itu merupakan sebuah video yang memperlihatkan aksi penembakan terhadap satu kelompok.

“Aku dan teman-teman yang sedang menyerbu sekolah SMK Harmoni Batam karena ada korban bullying yang di-bully murid dan guru di sana,” tulis akun tersebut.

“Akibat ini, para guru jadi merasa ketakutan dan terintimidasi,” tambah Suherman.

Sebelumnya, Orang tua SI, yakni IJ terlebih dahulu melaporkan kedua guru itu ke Polresta Barelang atas atas dugaan kekerasan terhadap anak khususnya perundungan.

Ia mengungkapkan, laporan itu dilakukan karena telah jenuh dengan sikap sejumlah pihak terkait yang selalu menganggap masalah tersebut telah selesai.

“Iya sudah saya laporkan. Sekitar seminggu yang lalu,” katanya.

Dalam laporannya itu, IJ melaporkan dua orang guru yang diduga terlibat dalam dugaan perundungan terhadap anaknya.

Selain itu, ia tak menutup kemungkinan akan melaporkan sejumlah pihak lainnya yang diduga menutup-nutupi dan turut serta dalam aksi tersebut.

“Tidak menutup kemungkinan. ada beberapa yang akan saya laporkan karena ikut-ikutan juga. Ada salah satu gurunya yang terjadi di luar,” lanjutnya.

IJ menuturkan, hal itu karena sejumlah pihak tersebut sulit dikonfirmasi perihal tindakan terhadap anaknya.

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Perundungan di SMK Satu Bangsa Harmoni Batam

Selain itu, ia juga menyayangkan sikap pihak sekolah dan Disdik Kepri yang selalu menganggap tidak adanya aksi perundungan dan masalah itu telah selesai. Ia mengaku telah dimintai keterangan lanjutan pada lapodan tersebut.

“Saya sudah dimintai keterangan lanjutan kemarin oleh polisi,” ujar IJ. (*)