Kementarian ESDM Berhasil Memodifikasi Sepeda Motor Berbahan Bakar Minyak Jadi Lisrik

Kementerian ESDM
Dua unit sepeda motor program konversi dari BBM ke listrik yang dipamerkan oleh Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis (17/3/2021). (ANTARA/HO-Kementerian ESDM)

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil memodifikasi atau mengkonversi sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik.

Kamis (17/3) Kementerian ESDM memamerkan keberhasilan program konversi 100 unit sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi listrik sebagai langkah mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Saat ini dunia sedang berlomba, menciptakan kendaraan ramah lingkungan dan akan meninggalkan energi fosil lalu menggantikannya dengan listrik.

“Inisiatif ini telah dimulai sejak dua tahun lalu, dengan mencoba 10 unit sepeda motor BBM menjadi motor listrik. Kami menggunakan komponen-komponen yang ada di pasar,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Jakarta, Kamis (17/3).

Pada 17 Agustus 2021, Kementerian ESDM meluncurkan proyek percontohan program konversi 100 unit dengan 10 jenis sepeda motor.

Baca juga: Kendaraan Listrik Buatan UGM Dipakai untuk Layanan Transfortasi di Bandara Yogyakarta

Proses konversi itu mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020, tentang konversi sepeda motor bakar menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai.

Motor listrik tersebut telah lolos uji endurance 10.000 kilometer selama 48 hari, dengan menempuh jalan menanjak, turunan, macet dalam kondisi hujan maupun panas.

Pelaksanaan jasa konversi atau modifikasi pelaksanaan program konversi adalah , 3TKEBTKE yang telah memperoleh sertifikat bengkel resmi sepeda motor listrik dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan pada 30 Juni 2021.

Bengkel resmi tersebut berlokasi di Komplek Perkantoran P3TKEBTKE, di Jalan Pendidikan Nomor 1 Pengasinan, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Menteri Arifin menyampaikan, bahwa pemerintah berpikir ke depan tentang program transisi energi yang menargetkan netralitas karbon pada 2060.

Saat ini, sektor transportasi masih berkontribusi dalam menghasilkan gas rumah kaca karena kendaraan yang dipakai masih menggunakan energi fosil.

Dalam kalkulasi Kementerian ESDM, Indonesia memiliki sekitar 115 juta, sampai 120 juta unit sepeda motor dengan penambangan enam juta unit setiap tahun.

Apabila Indonesia bisa melakukan program konversi secara masif, dengan mengonversi 120 juta unit sepeda motor BBM ke listrik, maka negara bisa menghemat konsumsi bahan bakar minyak pada 2030.

Baca juga: KIA Luncurkan Sekaligus 14 Model Mobil Listrik di Tahun 2027

“Kami hitung satu sepeda motor mengkonsumsi dua liter BBM per hari, katakanlah menggunakan Pertalite yang harganya Rp7.650 per liter kali dua, maka kurang lebih Rp15.000, kalau ini diganti dengan listrik maka biayanya kurang lebih hanya 40 persen saja. Jadi dari segi pengguna akan ada penghematan biaya energi,” jelas Arifin.

Saat ini, Indonesia mengalami defisit bahan bakar minyak.

Pemerintah melakukan impor minyak mentah maupun BBM, dengan volume mencapai kurang lebih satu juta barel ekuivalen.

Program konversi sepeda motor BBM menjadi listrik, merupakan upaya pemerintah untuk menekan impor bahan bakar.

Setelah berhasil melakukan konversi 100 unit sepeda motor BBM ke listrik, pada 2021, Kementerian ESDM akan melanjutkan kembali program konversi dengan menyasar 1.000 unit sepeda motor bekerja sama dengan PLN dan Pertamina.