Tanjungpinang, Ulasan. Co – Mahasiswa asal Kabupaten Anambas yang saat ini bertahan di Kota Tanjungpinang menilai Pemerintah Daerah Kabupaten Anambas telah mengingkari janjinya.
Hal itu disampaikan D kepada awak media Ulasan. Co setelah ratusan mahasiswa dan masyarakat itu terpaksa bertahan di Kota Tanjungpinang akibat tidak diizinkan pulang ke kampung halaman oleh warga dan pemerintah daerahnya.
“Ya kami pikir Pemda Anambas telah ingkar janji sama kami,” ujar D (mahasiswa yang tidak ingin disebutkan nama lengkapnya).
Sebelumnya, usai rapat bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan instansi terkait, Abdul Haris (Bupati Anambas) mengatakan bahwa Pemkab akan memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp450.000 untuk seluruh mahasiswa dan masyarakat Anambas yang berada di Tanjungpinang.
“Ini wujud perhatian atau kepedulian Pemda. Kita tidak bisa membantu kebutuhan sehari-hari selama disana, tetapi kita menyalurkan bantuan untuk meringankan beban mahasiswa dan masyarakat,” ucapnya Harus, dilansir pada laman BATAMTODAY, Kamis (14/5) lalu.
Dilansir pada laman yang sama, Bupati Anambas itu mengatakan bahwa penundaan jalannya transportasi laut untuk penumpang yang mengakibatkan tertahannya mahasiswa dan masyarakat itu dikarenakan banyaknya warga yang khawatir akan terjadinya penyebaran virus Covid-19. Oleh sebab itu, pemerintah daerah akan mengalokasikan dana APBD sebagai bantuan.
“Kita akan alokasikan dari APBD untuk bantuan ini, dan kami juga akan mencari regulasi untuk penyalurannya, agar tidak menyimpang dari aturan,” tambah Haris.
Namun, hingga kini D mengatakan bahwa bantuan tersebut belum juga sampai ke tangan mereka. D pun meminta agar Pemda Anambas segera menunaikan janjinya itu.
“Saya harap Pemda Anambas segera menunaikan janjinya karena kami disini sangat membutuhkannya. Ini sudah lebih dari dua Minggu,” harap D yang juha merupakan anggota Himpunan Mahasiswa Kabupaten Anambas (HIMKA) Tanjungpinang-Bintan.
Pewarta : Chairuddin
