JAKARTA – Gerhana bulan total akan muncul 8 November 2022, sekira pukul 18.00 WIB. Fenomena alam yang unik tersebut terbilang langka, mengingat baru akan terulang kembali pada tahun 2025.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( LAPAN ) menyebutkan, gerhana bulan total yang terjadi malam ini akan berlangsung selama 1 jam 24 menit 58 detik. Selain itu, durasi umbral (sebagian+total) akan terjadi selama 3 jam 39 menit 50 detik.
Kesempatan masyarakat yang ingin menikmati fenomena alam ajaib ini terbuka lebar. Apalagi hampir semua wilayah di Indonesia bisa menikmati keajaiban alam tersebut. LAPAN mengonfirmasi jika gerhana bulan total yang terjadi selanjutnya akan berlangsung cukup lama setelah ini.
“Gerhana bulan total yang dapat teramati di Indonesia untuk satu dekade berikutnya akan terjadi pada 8 September 2025, 3 Maret 2026, Malam Tahun Baru 2029, 21 Desember 2029, 25 April 2032 dan 18 Oktober 2032,” tulis Andi Pangerang, Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN.
Gerhana bulan total adalah peristiwa saat permukaan bulan memasuki kawasan bayangan inti (umbra) bumi. Fenomena gerhana bulan total terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada di satu garis yang sama, sehingga bayangan bumi menutupi bulan.
Pada fase itu, maka bulan akan terlihat berwarna merah sehingga memiliki sebutan blood moon. Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak gerhana bulan total bisa diamati mulai pukul 18.00 WIB/19.00 WITA/20.00 WIT.