Meriam Bofors 57mm KRI Kerambit-627 Sukses Hantam Target

Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter KRI Kerambit-627 saat menjalani Live Firing Test (LFT) penembakan meriam utama Bofors Mk3 57mm. (Foto:PAL Indonesia)

SURABAYA – Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter ke-4 yang dikenal dengan nama KRI Kerambit-627 sukses melaksanakan uji penembakan meriam utama Bofors Mk3 57mm.

Meriam utama yng terpasang di KRI Kerambit-627 tersebut, sukses menghantam sasarannya saat dilaksanakan tahap Live Firing Test (LFT), Senin (19/12).

Keberhasilan KRI Kerambit-627 ini, menyusul kesuksesan sistershipnya yakni KRI Halasan-630 yang pertengahan November 2022 lalu lebih dulu menjalankan rangkaian uji penembakan.

Sebagai Kapal Cepat Rudal 60m ke-4, KRI Kerambit-627 mengusung sistem persenjataan serupa dengan KRI Halasan-630 dan KCR ke-5 dan KCR ke-6 yang kini sedang dalam proses pembangunan yakni meriam utama Bofors Mk3 57mm.

Sebelumnya, meriam utama ini telah terinstal diatas kapal pada April 2022 dan telah sukses menjalankan magnetic particle test (MPT) pada Oktober 2022 lalu.

Setelah dipastikan tidak ada kerusakan pada sub struktur senjata, dan geladak kapal melalui Magnetic Particle Test (MPT). Selanjutnya dilakukan pengujian pada tahap Live Firing Test (LFT).

Pada proses pengujian, turut dihadiri oleh tim kelaikan dari Kementerian Pertahanan RI dan Mabes TNI AL, serta penyedia senjata dan penyedia sistem manajemen senjata.

“Kami memastikan bahwa produk-produk PT PAL, akan memiliki kualitas tinggi, dan memudahkan TNI AL dalam menjalankan fungsi operasinya dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia,” tambah Iqbal Fikri, Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia.

Baca juga: Meriam Utama KRI Halasan-630, Bofors 57mm Sukses Hantam Target

Dalam Live Firing Test (LFT) kali ini dilakukan pengujian tembak dari jarak dekat maupun jarak jauh, yang keseluruhannya terbilang sukses dan tepat sasaran.

Dengan keadaan muatan kapal penuh (full load), dapat dipastikan kondisi platform kapal dan sistem persenjataan dinyatakan siap untuk beroperasi.

Seperti diketahui, kedua kapal besutan PT PAL Indonesia ini tengah menjalani proses Fit for But Not With (FFBNW) atau yang dikenal dengan pemasangan persenjataan pada kapal, yang dilakukan secara terpisah dengan proses pembangunan platform kapal.

Kegiatan tersebut meliputi proses instalasi pemasangan senjata, integrasi sistem sensor dan senjata, dan rangkaian pengujian kelaikan tempur.

“Kemampuan PAL dalam melakukan inetgrasi sistem senjata, telah dibuktikan dengan suksesnya Live Firing Test (LFT) KRI Halasan-630 dan KRI Kerambit-627 yang baru-baru ini dilaksanakan dengan hasil penembakan yang akurat, pendeteksian objek sasaran yang tepat,” tambah Iqbal.

Menurut Iqbal, keberhasilan ini akan meningkatkan kepercayaan diri seluruh insan PAL. Bahwa sejatinya SDM Indonesia khususnya PAL mampu melakukan integrasi senjata pada varian kapal kombatan apapun.

“Kita mampu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rumit, dan PAL akan menjadi katalisator di Indonesia. Sehingga PT PAL sejajar dengan galangan-galangan global lainnya,” pungkas Iqbal.

Melalui skema FFBNW, PT PAL Indonesia dipercaya oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dalam memenuhi kebutuhan minimum essential force (MEF) bagi armada angkatan laut indonesia.

Live Firing Test dilaksanakan langsung melalui penembakan pada sistem Pusat Informasi tempur, yang sudah terinstal di KRI Kerambit-627.

Tes penembakan telah dinyatakan sukses dan memenuhi persyaratan yang diberikan, dalam melakukan penembakan permukaan (surface target) dan penembakan di udara (air target).

Penembakan permukaan (surface target) meriam utama Bofors Mk3 57mm KRI Kerambit-627 Termonitor pada Pusat Informasi Tempur. (Foto:PAL Indonesia)
Baca juga: Prajurit Marinir TNI AL dan US Marine Berlatih Jungle Survival

Ini merupakan bagian dari rangkaian pengujian dalam Sea Acceptance Test (SAT) bagi combat system integrations.

Hingga saat ini, KRI Kerambit-627 telah menjalani sebagian besar rangkaian pengujian yakni seperti Harbour Acceptance Test (HAT) combat system integrations, dan Sea Acceptance Test (SAT) Combat system integrations.

KRI Kerambit-627 telah dilengkapi dengan fin stabilizer, yang membantu kestabilan kapal ketika manuver.

Selain itu, KRI Kerambit-627 juga telah dilengkapi sistem proteksi katodik menggunakan ICCP (impressed current cathodic protection).

Sebuah sistem perlindungan yang digunakan untuk memperlambat laju korosi, yang terjadi pada badan kapal. Sehingga kapal memiliki masa pakai (lifetime) yang lebih lama secara platform dan lebih handal.

Setelah sebelumnya berhasil mengembangkan variant Fast Patrol Boat (FPB), saat ini PAL kembali dipercaya oleh Kementerian Pertahanan RI, untuk mengintegrasikan sistem senjata pada KCR KRI Halasan-630 dan KRI Kerambit-627 serta dalam proses pembangunan 2 (unit) KCR Kapak dan Panah.

KCR 60m yang paten desainnya telah diakui sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) PT PAL Indonesia meliputi Principal Dimension, Lines Plan, dan Ship Drawing” terang Bapak Iqbal Fikri selaku Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia.

Baca juga: Citra Shipyard Batam Bangun Kapal PC40 dan KAL 28 TNI AL