Pilkada Serentak di Masa Pandemi

Pilkada Serentak di Masa Pandemi
Oleh Septia Anggraini
(Mahasiswa Jurusan Sosiologi STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang)

Di dalam masa pandemi dapatkah kita meyakinkan bahwa pilkada di tahun ini bisa sukses dengan mengadakan pilkada serentak di masa sekarang? Hal ini banyak sekali masyarakat menghawatirkan atas kesehatan kita dalam kumpulan orang banyak. Tetapi, presiden juga memberi arahan mengenai persiapan pilkada serentak yakni dalam penyelenggarakan pilkada di tengah situasi pandemi diharapkan tetap berjalan secara demokrasi, tetap aman. Yakinkan pemilih bawa KPU dan pemerintah terhadap kesehatan dan keselamatan dari covid-19, sehingga dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat memberikan rasa aman dan tingkat partisipasi pemilih tetap pada kondisi yang baik. Jadikan momentum ini untuk menampilkan berpilkada dengan cara baru, inovasi baru, dalam berdemokrasi di masa pandemi, baik dari sisi penyelenggaran maupun sisi perserta. Dalam laporan mengenai antisipasi kerawanan dan keamanan pada 270 pilkada tahun 2020 ini, baik pemilihan gubernur, bupati maupun wali kota.

Namun, dalam pilkada serentak ini pasti sukses jika kita bisa mematuhi protokol kesehatan agar atas kenyamanan kita bersama. Prinsip pilkada masa pandemi juga melindungi keamanan jiwa dan kesehatan yang maksimum terhadap semua pihak ketersedian kerangka hukum yang adabtif tetapi tetap akun tabel dalam pelaksanaan pilkada yang pro pada perlindungan keamanan kesehatan semua masyarakat. dukungan anggaran dan logistik yang cukup tepat waktu dan komitmen semua pihak untuk menjaga keberlanjutan tahapan pilkada yang jujur,adil dan demokrasi. Kepatuhan semua pihak untuk mematuhi protokol kesehatan.

Terkaitan pembahasan persiapan pelaksanaan pilkada serentak memiliki kedisiplinan penerapan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan pilkada harus dilakukan dan ditegakkan, tidak ada tawar menawar. juga ada aparat birokras, TNI , dan polri tetap terus bersikap netral dan tidak memihak kepada pasangan calon tertentu . jangan membiarkan penggunaan bahasa–bahasa, narasi, simbol-simbol yang membahayakan persatuan dan kesatuan masyarakat. Penyelenggaran pilkada untuk bekerja keras menghasilkan proses pilkada yang berkualitas, netral, profesional, dan transparan, akademisi di daerah untuk penyelenggaraan pilkada yang kualitas.

Pilkada tahun ini sangat lah berbeda dengan pilkada sebelumnya, karena adanya wabah korona hal ini juga membuat pasangan calon-calon gebenur, bupati maupun wali kota, tidak dapat kampanye atau pun tidak bisa turun kemasyarakat bersosialisasi dan beradaptasi dengan masyarakat juga sangatsulit bertemu langsung dengan masyarakat yang ingin menyampaikan inspirasi dari suara mereka sendiri mengeluarkan isi visi dan misi mereka yang ingin disampaikan untuk memajukan daerah kita supaya berkembang dan berjaya kedepanya hal ini tidak bisa dilakukan karna kita harus menjaga jarak dan tidak berkumpul agar terhindar dari wabah corona jadi kita hanya bisa mengetahui visi dan misi mereka dari sepanduk yang di pasang dan berbagai hal lainya dengan tetap mematuhi aturan–aturan kampanye dan protokol kesehatan. Dalam menyikapi pilkada ditengah masa pandemi, seharusnya pihak KPU lebih kreaktif dalam melakukan sosialisai partisipasi pemilahan, supaya terhindar dari wabah tersebut sebaiknya perlu di siapkan hand sanitizer atau menyediakan tempat cuci tangan air dan sabun, mengunakan masker, mencek suhu tubuh dan menjaga jarak ketika dalam pemilihan suara.
Namun tidak ada perlu di ragukan lagi jika mereka mengikuti protokol kesehatan dan mengikuti peraturan yang ada maka membuat kenyamanan dan kesehatan kita bersama aman. Tapi, sempat juga ada isu pilkada tahun ini hampir tertunda karena wabah,namun sisi lain pilkada harus dilaksanakan demi mendapatkan pemimpin-pemimpin di daerah yang bisa menangani pandemi dengan maksimal. KPU telah menerbitkan revisi aturan yang melarang kampanye dengan cara menciptakan kerumunan masa seperti rapat umum dan konsermusik, serta membatasi pertemuan tatap muka. Dengan sebagian besar kampanye di perkirakan akan dilancarkan di dunia maya organisasi pemantauan pemilu memperingatkan akan bahaya konten disinformasi dan berita bohong.
Jadi hal yang perlu kita ambil dalam hal pemilu seren tak ini kita harus mensiap kan mental dan fisik kita. Jangan terpangaruh dengan berita bohong yang tersebar dan jangan lupa mematuhi protokol kesehatan, menjaga jarak dan memakai masker hendak melakukan pencoblosan suara. Semoga bisa berjalan dengan lancar aman jadi lah pilkada tahun ini yang bersejarah dengan pilkada sebelumnya dan mampu melawan wabah yang telah menular di negara kita.