Plus dan Minus Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID-19

Plus dan Minus Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID-19
Theresya Ratna Sari Panjaitan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Maritim Raja Ali Haji. Foto: Istimewa

Penulis Theresya Ratna Sari Panjaitan
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Maritim Raja Ali Haji

Munculnya Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 di Kota Wuhan, China pada akhir 2019 lalu membuat peduduk bumi gempar. Bahkan, diawal tahun 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) mengumumkan bahwa COVID-19 sebagai pandemi global. Saat itu, situasi kehidupan manusia di penjuru dunia seketika berubah.

Sektor pendidikan menjadi salah satu sektor yang terdampak. Hal ini membuat kita di paksa untuk beradaptasi dengan situasi yang sekarang.

Sesuatu yang cukup berat memang mengingat segala kegiatan yang biasanya dilakukan secara tatap muka atau offline sekarang harus dilakukan dengan online. Setiap orang dibatasi untuk melakukan pertemuan.

Beruntung, di era digital membuat setiap orang harus menyesuaikan dengan segala kegiatan yang biasanya dilakukan. Banyak perubahan yang terjadi setelah pandemi ini seperti kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa mapun mahasiswa dengan menggunakan metode daring atau online.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Belajar Daring

Di Indonesia, pembelajaran secara daring bermula dari kebijakan pemerintah yang menerapkan pembatasan sosial (Social distancing) untuk mengurangi penularan COVID-19. Kala itu, kasus COVID-19 mulai meledak.

Pembelajaran secara daring ini juga menggunakan platform seperti Zoom, Google Classroom, Google Meet dan beberapa aplikasi lainnya.

Nah, hal ini sebenarnya membuat siswa maupun mahasiswa menjadi lebih bisa berpikir secara mandiri, mengembangkan keahlian serta bisa membuat siswa mahasiswa menjadi mengerti menggunakan internet.

Tidak bisa dipungkiri bahwa internet sekarang membuat semua orang menjadi efektif dalam menjalani pembelajaran yang dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun. Hal ini membuat kita menjadi tidak perlu takut ketinggalan pelajaran dari sekolah.

Guru pun menjadi lebih mudah dalam memberikan materi misalnya, guru hanya perlu mengirimkan tautan zoom dan membagikan materi yang akan dibahas. Pembelajaran secara daring ini juga dapat menghemat tenaga dan waktu agar tidak terbuang sia-sia.

Baca juga: Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Pendidikan

Hal-hal diatas memberikan banyak hal yang positif, tetapi sebenarnya ada juga hal negatif atau kendala yang dapat terjadi dalam pembelajaran daring.

Salah satu yang kendala yang mungkin banyak siswa atau mahasiswa yang mengalami kendala tersebut adalah kurangnya sarana yang mendukung untuk melakukan pembelajaran secara daring, mungkin pembelajaran daring menggunakan sarana seperti telepon seluler dan laptop.

Namun, untuk beradaptasi dalam kehidupan baru ini masih ada kendala yang dialami siswa maupun mahasiswa. Paket internet juga merupakan kendala yang terjadi ditengah pembelajaran daring seperti ini tetapi hal ini sudah dibantu oleh Pemerintah dengan diberikannya paket internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Selain kendala teknis banyak juga yang mengeluh karena kurang fokus terhadap materi serta tugas yang diberikan oleh guru atau dosen. Tak sedikit yang merasa kurang fokus dan bahkan merasa mengantuk setiap proses pembelajaran daring ini berlangsung yang membuat siswa maupun mahasiswa menjadi malas atau tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran secara daring.

Tidak hanya siswa maupun mahasiswa, guru pun merasa tidak bisa melihat secara langsung bagaimana perkembangan siswa atau mungkin guru merasa tidak bisa melihat apakah siswa benar-benar memahami dan memperhatikan dengan jelas setiap materi yang diberikan. Guru juga mungkin ada rasa takut jika tugas mandiri ataupun ulangan yang diberikan tidak dengan usaha mereka sendiri.

Dampak negatif yang muncul pun harusnya bisa diatasi dengan baik karena jika tidak banyak siswa maupun mahasiswa yang tidak bisa mengikuti proses pembelajaran yang baik dan benar sesuai kententuan dan kebijakan pemerintah di masa pandemi COVID-19.

Kesimpulannya, pembelajaran daring ini memiliki positif dan negatif. Tetapi, memang tidak bisa di pungkiri bahwa pembelajaran secara daring ini bersifat fleksibel, efektif, praktis dan efisien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *