Sejak Kasus Gangguan Ginjal Akut Merebak, Warga Pilih Obat Tablet untuk Anak

Apotek
Azizah salah seorang pe jaga apotek di Seibeduk. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

BATAM – Sejak pemerintah mengimbau masyarakat tak mengonsumsi obat sirop untuk anak, beberapa warga memilih menggunakan obat tablet. Pasalnya, belakangan ini kasus gangguan ginjal akut merebak di masyarakat.

“Banyak ngambil yang tablet sih, tapi ada beberapa juga yang ambil sirup,” kata Azizah, salah seorang penjaga Apotek di Sei Beduk, Jumat (21/10).

Ia mengaku pembelian obat anak jenis sirop agak berkurang. Ia juga belakangan lebih menyarankan menggunakan obat luar, seperti krim oles untuk anak yang batuk pilek.

“Kita nyaranin pakai obat oles juga yang batuk pilek, kembung masuk angin,” kata dia.

Azizah mengakui pihaknya saat ini masih menjual obat jenis sirop. Namun, obat tersebut yang dipastikan aman oleh distributor.

“Ada beberapa obat cair yang dijual, karena dari distributornya bilang masih aman. Seperti OBH Kombie anak dan dewasa,” kata dia.

Selain itu, diakuinya juga, sebelumnya mereka menemukan obat yang dilarang oleh pemerintah dan telah ditarik kembali.

“Ada beberapa yang kita temui sudah dibalikkan. Kalau ada permasalahan obat gitu kan ditarik obatnya,” kata dia.

Baca juga: Kasus Gangguan Ginjal Akut Bertambah di Kepri

Wina salah seorang ibu rumah tangga mengakui, ia biasanya lebih memilih obat sirop dari pada tablet untuk anaknya yang sakit.

“Tapi semenjak kasus ini saya lebih pilih tablet. Padahal tablet itu pahit makanya biasanya pakai sirop,” tutupnya. (*)