Terdesak Ekonomi, Nelayan Natuna Nekat Melaut Meski Cuaca Esktrem

Nelayan di Natuna, Kepri saat memindahkan ikan dari perahunya di dermaga. (Foto:Muhammad Nurman/Ulasan.co)

NATUNA – Para nelayan di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) nekat melaut meskipun cuaca esktrem lantaran untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Menurut data BMKG Ranai Natuna, mulai 12-14 Oktober mendatang tinggi gelombang di Laut Natuna Utara diprediksi mencapai 4 meter.

Kondisi tersebut dinyatakan BMKG sangat berbahaya bagi nelayan yang beroperasi di wilayah perairan itu. BMKG mengimbau, agar nelayan menahan diri untuk tidak melaut demi keselamatan.

“Tetap ada yang melaut,” ucap Taufik, seorang nelayan Natuna di Pelabuhan Nelayan Lubuk Lumbang, Pering, Kecamatan Bunguran Timur, Selasa (11/10).

Menurutnya, kondisi tersebut sering terjadi jika memasuki bulan September dan biasanya akan kembali reda pada Maret. Kondisi demikian merupakan hal biasa bagi nelayan.

“Kalau tidak melaut keluarga mau makan apa,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Aidi, ia mengaku cuaca ekstrem tidak pernah menyurutkan niatnya untuk mencari nafkah.

“Kalau semua teman dalam satu kapal sepakat, sore kami berangkat,” ucap Aidi.

Meski demikian, ia mengaku tetap memperhatikan imbauan yang diberikan jika diluar batas kemampuan pasti akan dituruti.

“Sudah jadi makanan kita kalau melaut pas cuaca ektrem kita,” pungkasnya.

Baca juga: Natuna Rawan Banjir dan Longsor, Warga Dimbau Waspada