TANJUNGPINANG – Barelang Net Group melaunching konektivitas kabel bawah laut Singapura-Tanjungpinang dalam meningkatkan pelayanan internet di Trans Convention Centre Aston Tanjungpinang, Rabu 7 Agustus 2024.
Barelang Net Group bekerja sama dengan Sumber Data Indonesia (SDI) dan PT Super System Ultima siap meningkatkan layanan internet kepada masyarakat di Pulau Bintan. Tidak tanggung-tanggung nilai proyek itu mencapai 25 juta USD.
CEO Barelang Net Group, Bobby Jayanto mengatakan, perusahaannya sudah bergerak di bidang internet cukup lama. Tetapi, hari ini spesial melaunching bandwidth atau kecepatan maksimum data dengan 100 giga.
“Produk ini segera kami promosikan ke masyarakat, pemerintahan, sekolah, perkantoran agar masyarakat luas menikmati produk kami dengan harga terjangkau dan kualitas bagus,” ujar Bobby.
Ia menyampaikan, kelebihan dengan bandwidth tersebut, yaitu cepat dan murah. “Cepat dan tidak lelet lagi, produknya bagus dengan kecepatan tinggi,” ujarnya.
Lanjut, kata Bobby, perusahaannya berkomitmen memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan harga terjangkau dengan kualitas bagus. “Kita sudah empat tahun bisa menjangkau pelanggan di Tanjungpinang sekitar 35 persen,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Sumber Data Indonesia, Andi Santoso menyampaikan, jaringan fiber optik telah menyeluruh di Tanjungpinang, baik dari sisi backbone, fishbone, dan Fiber To The Home (FTTH).
“Untuk di luar Tanjungpinang, jadi, kita sudah memulai ada tujuh lokasi di Batam menggelar backbone, fishbone, dan FTTH,” ujarnya.
Ia menuturkan, terkait kualitas layanan internet, pihaknya tentunya memenuhi aturan dari Kominfo. “Kita tetap berusaha kualitas layanan prima dinikmati oleh pelanggan,” ujarnya.
Kemudian, kata Andi, untuk nilai investasi total 25 juta USD dilaksanakan secara bertahap dari Singapura ke Nongsa, Batam, selanjutnya disambung ke Tanjung Uban ke Tanjungpinang.
“Nanti kita melakukan perluasan di lima kabupaten dan dua kota madya dengan total 25 juta USD,” katanya.
Baca juga: Provider Internet Super Cepat Elon Musk Masuk Indonesia
Di tempat sama, Direktur Utama PT Super System Ultima, Marshall Jahja menambahkan, untuk pertama kali diaktivitasi akan ditingkatkan dengan memiliki kemampuan 24 terabit atau 24 juta mega.
“Artinya, kemampuan untuk di Tanjungpinang lebih besar jauh 100 kali lipat di atas kondisi sekarang,” ujarnya.
Marshall menyampaikan, dalam proyek itu pihaknya bertugas untuk menghubungkan hanya di bagian laut. “Lalu Pak Andi dari Batam ke Tanjung Uban, kemudian Pak Bobby dari Tanjung Uban ke seluruh Pulau Bintan, kira-kira seperti itu kolaborasinya,” ujarnya. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News