Warga Perumahan Royal Grande Keluhkan Unjuk Rasa Pengungsi Afghanistan

Warga Perumahan Royal Grande Keluhkan Unjuk Rasa Pengungsi Afghanistan
Para pengungsi saat demo depan Royal Grande, Batam Centre, Batam. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

Batam – Warga Perumahan Royal Grande mengeluhkan aksi unjuk rasa para pengungsi Afghanistan di depan perumahan mereka.

Sudah kali ketiga massa memadati jalan raya depan Perumahan Royal Grande, tapi tidak pernah ada polisi yang datang mengawal jalannya aksi. Hal itu membuat jalan raya menjadi macet dan warga terkena dampaknya.

Pantauan Ulasan.co di lokasi, kemacetan memang terjadi di jalan umum depan perumahan Royal Grande pada Selasa (18/01) siang. Namun, pihak kepolisian, khususnya Satuan Lalu Lintas tidak ada terlihat turun untuk mengatur dan menertibkan arus lalu lintas.

“Iya coba lihat ini, sudah macet, tapi polisi lalu lintas nggak ada dari tadi,” ujar seorang warga perumahan.

Baca juga: Pencari Suaka Asal Afghanistan Kembali Bernjuk Rasa, Pengungsi: Kami Tak Ingin Mati Di Sini

Warga mengaku terganggu dengan aktivitas para pengungsi ini, tapi atas dasar kemanuasian mereka juga mengerti dengan apa yang para pengungsi tuntut.

“Kami mengerti ini urusan kemanusiaan. Tapi yang kami tahu ini aksi tidak ada izin dan polisi membiarkan saja,” kata dia.

Yahya, Kepala Satuan Pengamanan Perumahan Royal Grande, mengatakan, para pengungsi demo di sana karena mendapat informasi bahwa ada kantor IOM di perumahan itu.

“Kami akui dulu memang ada kantornya di sini, tapi semenjak pandemi mereka sudah pindah dan kami sudah jelaskan kepada pendemo,” kata Yahya.

Dia berharap dengan penjelasan itu, para pengungsi besok tidak lagi melakukan aksi di depan perumahan tersebut.

“Kasihan anggota-anggota saya kepanasan, terus ini akses keluar masuk warga perumahan terpaksa kami tutup satu,” tutupnya. (*)