Gedung RSUD Bintan Senilai Rp7 Miliar Retak, Padahal Belum Digunakan

RSUD Bintan
Warga menunjukkan adanya keretakan di gedung NICU dan PICU RSUD Kabupaten Bintan, Kepri. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Pembangunan gedung milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) memperihatinkan. Sebab, tiang serta dinding gedung tersebut sudah pada retak.

Pembangunan gedung Pediatric Intensive Care Unit (PICU) dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) menelan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Bintan tahun 2022 kurang lebih Rp7 miliar. Padahal gedung untuk pasien anak-anak itu belum digunakan.

Dari total anggaran, terdapat dua perusahaan swasta yang membangun dua gedung tersebut. Berdasarkan dari website LPSE Kabupaten Bintan, CV Beton Pratama yang membangun gedung NICU dengan pagu anggaran kurang lebih Rp3,8 miliaran.

Sedangkan CV Jastindo Gradana yang mengerjakan pembangunan gedung PICU menelan pagu anggaran kurang lebih Rp3,2 miliaran.

Pantauan ulasan.co pada Kamis (28/09), terdapat beberapa dinding yang retak menyebar diberbagai tempat di gedung tersebut. Begitu juga dengan tiang PICU dan NICU terlihat sudah retak.

Kemudian dinding antara gedung Intensive Care Unit (ICU) dengan gedung baru (PICU dan NICU) dibangun tidak menyatu. Pasalnya, terdapat celah atau renggang antara tiang gedung. Bahkan keramik gedung sudah pada retak hingga pecah.

Direktur RSUD Kabupaten Bintan, dr Bambang Utoyo menyebutkan, pihaknya sudah mengetahui kondisi gedung yang baru dibangun di tahun 2022. “Kami cek sudah bagus,” ucap Bambang.

Terkait adanya beberapa bangunan yang retak, kata dia, pihaknya sudah melaporkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan terkait kondisi gedung tersebut.

Sebab, masa pemeliharaan pembangunan gedung tersebut sudah habis. Dengan begitu, pemeliharaan menjadi tanggung jawab RSUD Kabupaten Bintan.

“Rencana kita akan lakukan pemeliharaan di tahun depan (2024). Kalau tahun ini (2023) tidak bisa melakukan pemeliharaan,” ucap Bambang.

Meski seperti itu, dirinya berkeinginan, gedung PICU dan NICU bisa segera digunakan untuk menangani pasien anak-anak agar tidak lagi bergabung dengan pasien dewasa.

“Kami jadwalkan akhir tahun 2023 ini sudah buka (beroperasi ruang NICU dan PICU),” harap dia.

Baca juga: RSUD Bintan Bakal Operasikan Fasilitas PICU dan NICU

Gedung itu belum difungsikan karena  masih menunggu kelengkapan alat kesehatan untuk memenuhi kebutuhan di dua ruangan tersebut. Hanya saja, dirinya enggan membeberkan kekurangan alat kesehatan yang masih dibutuhkan untuk dua ruangan tersebut.

“Dan, kita juga masih menunggu kelengkapan SDM. Mudah-mudahan penerimaan PPPK bisa dilakukan (dibuka). Karena hanya penambahan kekurangan SDM saja,” sebut dia. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News