NASA Kucurkan Dana Rp509 Triliun Bikin Baju Baru Astronaut

NASA Kucurkan Dana Rp509 Triliun Bikin Baju Baru Astronaut
Astronaut Buzz Aldrin berdiri di bulan (REUTERS/Neil Armstrong-NASA/Handout)

JAKARTA – Astronaut akan memiliki pakaian baru setelah Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA memilih dua perusahaan untuk bersaing membuat pakaian antariksa generasi terbaru terbaik.

Kedua perusahaan itu akan berfokus pada rancangan pakaian astonaut, pada program jelajah Bulan atau disebut Artemis, dan untuk misi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di masa depan.

Tim yang dipimpin oleh Axiom Space dan Collins Aerospace menerima kontrak senilai US$3,5 miliar atau senilai Rp509 triliun untuk memasok pakaian antariksa hingga 2034.

Kedua perusahaan juga bisa bersaing untuk mendapatkan tender produksi pakaian antariksa pada 2025, termasuk misi demonstrasi ISS dan debut pendaratan Artemis di bulan selama misi Artemis 3, yang ditargetkan untuk tahun 2025 atau 2026.

Saat pengembangan pakaian antariksa dilakukan, NASA akan memantau dan memberi sertifikasi untuk memastikan pakaian itu siap dikenakan para astronaut NASA.

“Pakaian (astronaut) akan digunakan setelah siap,” kata Direktur Pusat Antariksa Johnson NASA, Vanessa Wyche dikutip CNNIndonesia.com, Kamis (2/6).

Baca juga: Lelang di Denmark, Foto Astronaut Buzz Aldrin Berjalan di Bulan Laku Rp83 Juta

Kedua perusahaan mengatakan pekerjaan tersebut sejalan dengan rencana mereka untuk berkiprah dalam produksi pakaian antariksa, agar bisa makin berkembang secara industri.

Kami memiliki sejumlah pelanggan yang sudah ingin melakukan perjalanan luar angkasa,” kata Michael Suffredini, mantan pejabat senior NASA yang sekarang menjadi presiden dan CEO Axiom Space.

Meskipun membahas banyak soal pakaian antariksa terbaru untuk NASA, pihak perusahaan tak menjelaskan detail baju antariksa. Secara garis besar, fokusnya pada sisi keamanan yang sesuai dengan sistem pesawat ruang angkasa.

Perusahaan juga menekankan unit pakaian yang masih dalam tahap awal desain itu akan berkonsep modular alias standar, seringan dan sefleksibel mungkin. dan akan mengintegrasikan umpan balik dari astronot dan komunitas penerbangan dalam menyelesaikan desain pakaian antariksa.

“Seharusnya tidak terasa seperti kendaraan ruang angkasa,” kata Burbank, rekan teknis senior di Collins Aerospace.

Baca juga: Peneliti Sebut Bulan Punya Sumber Air Berupa Es di Kedalaman 5 Meter

Burbank mengatakan umpan balik dari astronaut saat menjalankan misi menjadi kunci untuk merancang ulang pakaian antariksa termutakhir.

Setelan baru akan menggantikan unit mobilitas ekstravehicular (EMU), dua generasi yang telah diproduksi sejak 1983 untuk melayani pesawat ulang-alik dan misi ISS.

Kedua jenis EMU diproduksi oleh tim yang dipimpin ILC Dover dan Collins Aerospace, dikutip Space.

NASA menilai EMU sudah ‘menua’ lantaran banyak temuan yang tidak seharusnya. Sebagai contoh EMU ditemukan ada kebocoran air pada Maret lalu. Namun kasus ini disebut NASA masih dalam penyelidikan.