Sejumlah Sekolah di Natuna Kecewa, Minta PTM Diteruskan

Ilusatrasi Guru SDN 002 Ranai sedang melakukan proses belajara mengajar dikelas (Foto : Muhamad Nurman)

Natuna – Sejumlah sekolah di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) mengaku kecewa lantaran sekolah tatap muka yang berjalan hampir seminggu harus dihentikan menyusul adanya surat Gubernur Kepri dan Bupati Natuna agar menunda kegiatan belajar tersebut.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bunguran Timur Kabupaten Natuna Zurna mengatakan, dirinya kecewa dengan keputusan penghentian PTM yang sudah sempat berjalan selama seminggu.

“Kami kecewa dengan keputusan tersebut, ” kata Zurna, Selasa (24/08).

Penundaan sementara PTM itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor : 420.640/DISDIK/DIKDAS/ VIII/2021 tentang Belajar Dari Rumah (BDR) Bekerja di Rumah dan Bekerja di Kantor.

Menurutnya, Natuna sudah layak untuk melakukan PTM. Sebab sudah memasuki wilayah Level 3.

“Pak Menteri juga sudah bilang Kepri sudah diperbolehkan untuk tatap muka, dan sarana dan prasarana kita juga sudah memadai untuk melakukan PTM, ” ujarnya.

Ia berharap, pemerintah bisa mempertimbangkan lagi keputusan yang sudah diambil. Sebab pembelajaran dari rumah sangat tidak efektif untuk dilakukan.

“Kami ingin PTM, kalau bisa dipertimbangkan lagi, soalnya keefektifan BDR (Belajar Dari Rumah) itu hanya 30 persen, dengan BDR kita susah mendidik karakter anak, ” tutupnya.

Kekecewaan tersebut juga dirasakan oleh Guru IPA di SMP Negeri 1 Bunguran Utara Mira Susanti menyebutkan, keputusan ini harus dibahas kebali, sebab guru, siswa dan wali murid sudah bersemangat ketika melakukan PTM beberapa hari ini.

“Pasti kecewa, sebab kita sudah satu minggu melakukan PTM, kami (Tenaga pendidik) dan siswa sangat bersemangat, ” sebut Mira saat dihubungi lewat telepon.

Ia menambahkan, BDR sangat tidak efektif, banyak kendala yang mereka hadapi ketika melakukan BDR.

“Belajar dari rumah itu kurang efektif, kita susah untuk mendidik karakter anak, jaringan juga bermasalah, ” ujar Mira.

“Dan tidak semua anak dari kalangan yang mampu, msih ada yang tidak memiliki hp dan uang untuk membeli kuota,” lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Natuna Suherman mengatakan, pihaknya akan tetap melaksanakan apa yang sudah diperintah oleh pusat.

“Kita akan tetap ikuti perintah pusat, ” tegas Suherman diruanganya.

Ia menyebutkan, dirinya juga kecewa dengan keputusan yang sudah dilakukan pemerintah provinsi. Kendati demikian pihaknya juga tidak bisa berbuat apa, sehingga akan mengumumkan agar seluruh siswa belajar dari rumah.

“Secara pribadi saya kecewa, tapi mau gimana lagi kita dipemerintahan memang seperti itu, ” sebutnya.

Kemudian ia meminta, kepada orang tua dan tenaga pendidik untuk selalu sabar dan tetap mengikuti apa yang sudah dibuat oleh pemerintah.

“Yang bisa kita lakukan saat ini adalah bersabar, demi kebaikan bersama, ” pintanya.

“Jika ada sekolah yang tetap melakukan PTM akan kita tindak lanjut, ” pungkasnya.

Pewarta: Muhamad Nurman
Redaktur: Albet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *