SIAP-E Lingga Hanya Bisa Diakses Sebulan, Tidak Ada Dalam Play Store

Potret Peluncuran aplikasi SIAP-e oleh Bupati Lingga pada 2022 lalu (Foto : Dok/ Diskominfo Lingga)

LINGGA – Aplikasi SIAP-E yang dilaksanakan di Dinas Kominfo Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau tahun 2022 diduga hanya bisa diakses selama sebulan, padahal seluruh ASN diperintahkan untuk mengunduh aplikasi tersebut.

Sejumlah ASN dan tenaga honorer yang pernah diwajibkan mengunduh dan menggunakan aplikasi ini merasa heran dan bingung karena aplikasi itu hanya sempat berjalan selama beberapa pekan, namun kemudian berhenti total tanpa penjelasan resmi.

Sedianya, proyek sistem digital SIAP-E menyediakan fitur HRD, absensi digital, hingga manajemen admin berbasis Android dan iOS. Namun tidak ada satu pun fitur yang dapat dipergunakan.

“Itu aplikasi cuma jalan sekitar sebulan, habis itu ya mati (tidak dapat dipergunakan),” ujar salah satu ASN yang identitasnya sengaja dilindungi Ulasan di Lingga, Senin 14 April 2025.

Lebih mengejutkan lagi, SIAP-E bahkan tidak tersedia di Play Store, dan tidak ditemukan jejak sistem “backend” aktif yang bisa diakses publik.  Sementara dalam dokumen perencanaan yang tercatat di SIRUP LKPP dengan nomor RUP 37207258, SIAP-E disebut sebagai sistem yang mencakup fitur HRD, absensi digital, hingga manajemen admin berbasis Android dan iOS.

Kepala Bidang E-Government dan TIK Kominfo Lingga, Ady Setiawan menepis SIAP-E sebagai proyek gagal. Ia berdalih bahwa pihak BKD Lingga sebagai “user” utama meminta agar aplikasi dihentikan sementara untuk “upgrade” dan penambahan fitur.

“Jika dikatakan program SIAP-E tidak berfungsi dan buang-buang anggaran, itu salah. Setelah peluncuran, aplikasi tersebut sudah bisa digunakan,” kata Ady, belum lama ini.

Menurutnya, aplikasi kini telah selesai dimodifikasi dan siap untuk kembali dijalankan. Kominfo pun telah berkoordinasi dengan BKD untuk menentukan waktu peluncuran ulang.

“Aplikasi ini sudah siap dilakukan ‘maintenance’. Kami tinggal menunggu jawaban dari BKD kapan akan diterapkan kembali,” ujarnya.

Baca juga: Aplikasi SIAP-E Proyek Ratusan Juta Pemkab Lingga Hanya Tinggal Nama

Ady juga mengakui bahwa pihaknya pernah dipanggil oleh aparat penegak hukum (APH) terkait permasalahan aplikasi tersebut. Namun, ia memastikan pemanggilan tersebut hanya sebatas klarifikasi dan tidak berlanjut ke masalah hukum.

“Kami pernah dipanggil oleh APH untuk dimintai keterangan kenapa setelah peluncuran aplikasi tidak bisa digunakan lagi. Tapi semuanya berjalan normal, tidak ada masalah berarti,” ungkapnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Close