Tentang Manfaat Jengkol untuk Kesehatan dan Efek Samping

Jengkol dapat disantap baik dalam keadaan mentah maupun setelah diolah menjadi hidangan lezat.
Jengkol dapat disantap baik dalam keadaan mentah maupun setelah diolah menjadi hidangan lezat. (Foto: sehatq.com)

HAI SAHABAT ULASAN, Kalian tau gak sih, jengkol, selain dikenal dengan citarasa khasnya, juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan manusia.

Namun, penting untuk Anda untuk diingat bahwa konsumsi berlebihan atau pengolahan yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah pada sistem ginjal.

Selain di Indonesia, jengkol juga umum ditemukan di negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Walaupun memiliki aroma yang kuat dan khas, jengkol tetap menjadi makanan favorit bagi sebagian orang.

Jengkol dapat disantap baik dalam keadaan mentah maupun setelah diolah menjadi hidangan lezat seperti jengkol balado, semur jengkol, atau jengkol goreng. Namun, beberapa orang mungkin belum sepenuhnya memahami manfaat kesehatan dari konsumsi jengkol.

Kandungan Gizi dalam Jengkol

Jengkol mengandung berbagai nutrisi yang menguntungkan bagi kesehatan tubuh. Dalam 100 gram jengkol mentah, terdapat sekitar 192 kalori dan berbagai nutrisi lain, termasuk:

  • 52 gram air
  • 5 gram protein
  • 0,3 gram lemak
  • 41 gram karbohidrat
  • 1,5 gram serat
  • 241 miligram kalium
  • 150 miligram fosfor
  • 60 miligram natrium
  • 31 miligram vitamin C

Selain itu, jengkol juga mengandung senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi.

Manfaat-Manfaat Jengkol yang Beragam

Dilansir dari alodokter.com, ternyata jengkol memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, di antaranya adalah:

1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Jengkol kaya akan vitamin C, suatu nutrisi yang diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh. Vitamin C dapat merangsang produksi sel darah putih dan meningkatkan fungsinya, sehingga membantu melindungi tubuh dari infeksi.

2. Membantu Melancarkan Sistem Pencernaan
Jengkol matang dapat membantu mengatasi masalah sembelit atau konstipasi. Hal ini disebabkan oleh kandungan air dan serat di dalamnya yang dapat melunakkan tinja, sehingga mempermudah proses buang air besar.

3. Mengatur Tekanan Darah
Jengkol merupakan pilihan makanan yang cocok untuk dimasukkan dalam diet sehari-hari bagi mereka yang mengalami tekanan darah tinggi. Kandungan kalium dalam jengkol diketahui dapat membantu mengontrol tekanan darah. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi kalium dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah yang signifikan, terutama pada penderita hipertensi.

Namun, perlu diingat bahwa jengkol tidak dapat menggantikan pengobatan medis untuk mengatasi hipertensi. Oleh karena itu, disarankan agar jengkol tidak digoreng atau diberi terlalu banyak garam, terutama bagi penderita hipertensi.

Baca Juga: 13 Manfaat Kesehatan dari Mengonsumsi Petai

4. Mengontrol Kadar Gula Darah
Jengkol juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah berkat kandungan kalium dan serat di dalamnya. Keduanya mendukung kerja insulin dan memperlambat penyerapan gula, sehingga dapat membantu mengendalikan kadar gula darah.

Meskipun begitu, bagi penderita diabetes, penting untuk tetap menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan rendah gula dan mematuhi resep obat-obatan yang diberikan oleh dokter.

5. Mencegah Penyakit Kanker
Vitamin C dalam jengkol memiliki peran penting dalam pencegahan penyakit kronis yang disebabkan oleh radikal bebas. Senyawa fenolik juga memiliki sifat antioksidan yang efektif melawan radikal bebas, yang dapat melindungi tubuh dari penyakit berbahaya seperti kanker.

Semua manfaat kesehatan dari jengkol memang dapat diperoleh dengan mengonsumsinya. Namun, penting untuk diingat bahwa jengkol tidak dapat menggantikan pengobatan medis untuk berbagai penyakit.

Penelitian terus dilakukan untuk memahami secara lebih mendalam tentang manfaat dan efek samping dari konsumsi jengkol terhadap kesehatan. Selain mengetahui manfaat jengkol, penting juga untuk memahami cara mengolahnya dengan benar. Sebaliknya, jengkol yang tidak diolah dengan tepat dapat berisiko memicu masalah kesehatan.

Tips Penting untuk Mengonsumsi Jengkol dengan Aman

Jengkol dapat memberikan manfaat kesehatan yang berharga, termasuk bagi ibu hamil. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar manfaatnya dapat dirasakan tanpa mengorbankan kesehatan Anda.

Disarankan untuk mengonsumsi jengkol dalam jumlah yang wajar. Sebab, jengkol secara alami mengandung asam jengkolat yang jika dikonsumsi berlebihan berpotensi menyebabkan gangguan pada ginjal atau saluran kemih.

Asam jengkolat pada jengkol memiliki karakteristik serupa dengan asam urat, yang dapat memicu pembentukan kristal tajam di ginjal atau saluran kemih. Kasus keracunan jengkol, atau yang dikenal sebagai “kejengkolan,” bahkan dapat menjadi pemicu umum dari gagal ginjal.

Tanda-tanda kejengkolan biasanya mirip dengan gejala batu ginjal dan batu kandung kemih, seperti nyeri saat buang air kecil, urine berdarah, mual, muntah, nyeri pinggang, atau bahkan sulit buang air kecil.

Jika mengalami kejengkolan, minumlah banyak air putih agar asam jengkolat dapat terbuang bersama urine.

Untuk mengurangi risiko keracunan akibat asam jengkolat, jengkol perlu diolah dengan benar. Sebelum dikonsumsi, direbus hingga bau khasnya hilang.

Selain membantu menghilangkan asam jengkolat, tindakan ini juga dapat mengurangi bau tidak sedap yang sering melekat pada jengkol. Setelah mengonsumsi jengkol, sebaiknya gosok gigi untuk mencegah bau mulut, dan jangan lupa untuk selalu membersihkan toilet setelah digunakan agar tidak ada bau urine yang mengganggu.

Walaupun jengkol memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, makanan ini dapat menimbulkan bau tidak sedap dan bahkan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jika tidak diolah atau dikonsumsi dengan benar.

Apabila setelah mengonsumsi jengkol Anda mengalami gejala seperti nyeri perut, nyeri pinggang, mual, muntah, kesulitan buang air kecil, atau urine berdarah, segera periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.***

Ikuti Berita Kesehatan Lainnya di Google News