2 Helikopter dan 3 Kompi TNI Bantu Evakuasi Korban Semeru

2 Helikopter dan 3 Kompi TNI Bantu Evakuasi Korban Semeru
Warga terdampak erupsi Gunung Semeru dievakuasi di Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021). (Foto: Antara)

Jakarta – Sebanyak 2 unit helikopter dan 3 satuan setingkat kompi TNI disiapkan untuk bantu korban erupsi Gunung Semeru.

“Saya tadi sudah koordinasi dengan Kasdam Brawijaya, sudah juga membuat surat kepada Panglima TNI sudah koordinasi, kami pastikan tiga satuan setingkat kompi bisa membantu Pak Bupati di lapangan malam ini untuk melakukan penanganan awal,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dalam konferensi pers secara daring yang dipantau di Jakarta, Sabtu (04/12).

Selain itu, Suharyanto juga memastikan telah menyiapkan 2 unit helikopter yang bisa digunakan sewaktu-waktu apabila evakuasi korban tidak bisa dilakukan melalui jalur darat.

“Artinya keselamatan rakyat yang diutamakan. Jadi nanti kalau memungkinkan, kalau cuacanya bagus, BNPB akan menyiapkan dua unit helikopter kalau nanti evakuasi lewat darat tidak bisa, delapan orang yang terjebak akan kami upayakan untuk bisa dievakuasi,” ujar Suharyanto.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq yang turut bergabung dalam konferensi pers tersebut meminta bantuan pasukan kepada Kepala BNPB untuk penanganan awal maupun membantu evakuasi warga yang masih terjebak.

Baca Juga : 

Rumah di Satu Dusun Rusak Kena Letusan Semeru

Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Masdar yang turut hadir dalam telekonferensi tersebut mengatakan di Desa Sumberwuluh yang terdapat area tambang terdapat dua orang yang hilang sampai sekarang belum bisa ditemukan. Selain itu ada sekitar delapan orang yang terjebak di area tambang.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Dusun Poncokusumo melaporkan kronologi kejadian guguran awan panas Gunung Semeru tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 mm.

“Pada pukul 15.10 WIB Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Desa Besuk Kobokan beraroma belerang,” kata Kepala BNPB Suharyanto.

Berdasarkan catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi, kata Suharyanto, guguran lava pijar teramati 500 sampai 800 meter dengan pusat guguran kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *